TEMPO.CO, Bima - Tujuh orang dinyatakan masih hilang setelah terjadi baku tembak antara sekelompok orang di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan petugas keamanan Taman Nasional Komodo dari Satuan Brimob Kepolisian Nusa Tenggara Timur 27 Februari lalu. Dua orang yakni Aima dan Faisal tewas di lokasi kejadian.
Ketujuh orang yang hilang itu adalah Tedi, Ju, Fari, Desa Sie , Agus, Jaharudin Alias Jaha. Mereka berasal dari Desa Sie Kecamatan Monta. Kemudian, Pua Gobe dari Desa Rasabou, Kecamatan Sape; Ardin alias Biges dari Desa Rato Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima; Daud dari Desa Sumi, Kecamatan Lambu.
"Ketujuh orang tersebut masih dalam penyidikan dari pihak kepolisian di NTT," kata Kepolisian Daerah NTB Moegyharto, kepada TEMPO usai acara gelar pasukan pengamanan Pemilu di Lapangan Merdeka,Kota Bima siang ini, Kamis, 6 Maret 2014.
Menurut Moegyharto, ketujuh korban hilang terseret arus laut di sekitar Pulau Lampu, Kabupaten Bima."Bagaiman ceritanya dan terjadi adu kontak, ya tanya kepolisian di sana," kata Moegyharto.
Sebelumnya, terjadi penembakan di wilayah Taman nasional Komodo sekitar pukul 21.15 waktu setempat. Ketika itu sejumlah orang memasuki lokasi Pulau Komodo dengan menggunakan perahu motor.Diduga mereka mau berburu hewan menjangan (sejenis rusa). Namun kedatangan mereka dipergoki oleh petugas Brimob yang sedang jaga.
Petugas lalu mengejar dan menembaki mereka. Faisal tertembak pada bagian perutnya dan meninggal dunia dalam perjalanan dari Komodo menuju perairan Teluk Waworada, Kabupaten Bima . Sedangkan Aiman meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah Sakit Muhammadiyah Kota Bima.
AKHYAR M NUR
Terkait :
Alasan Mahasiswa Usir Prabowo dari Hotel Savoy
Penembak Kucing Dipecat dari Tempatnya Bekerja
Kelabui Keluarga, Hakim Selingkuh Palsukan KTP