Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Jambi Tewas Diduga Dipukul Polisi  

image-gnews
TEMPO/Machfoed Gembong
TEMPO/Machfoed Gembong
Iklan

TEMPO.CO, Jambi - Puji, 33 tahun, salah seorang petani asal Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi, meninggal dunia setelah ditangkap aparat keamanan PT Asiatik Persada, yang terdiri dari satuan pengamanan perusahaan, anggota Brigadir Mobil Polda Jambi, dan TNI. Korban ditangkap setelah ribut dengan polisi. Puji bersama beberapa temannya ingin membebaskan rekan mereka yang ditangkap sebelumnya dalam kasus pencurian buah sawit. Muka korban memar dengan tangan terborgol dan kaki terikat.

"Korban meninggal setelah beberapa lama tak sadarkan diri Rabu malam, 5 Maret, di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi," kata Direktur Perkumpulan Hijau Jambi Fery Irawan, Kamis, 6 Maret 2014.

Kasus ini bermula ketika ada pencurian buah sawit di lahan milik PT Asiatik Persada yang dilakukan rekan Puji, Titus, 24 tahun. Petugas keamanan PT Asiatik Persada menangkap Titus pada sekitar pukul 11.30 WIB, Rabu, 5 Maret 2014. Dia dibawa ke lokasi pabrik milik perusahaan itu dengan tuduhan pencurian. "Melihat kejadian itu, korban Puji dan beberapa warga lainnya nendatangi lokasi korban ditahan. Kedatangan warga dilarang aparat dan akhirnya terjadi keributan serta penangkapan terhadap Puji," ujar Feri.

Tidak hanya Puji dan Titus yang mengalami pukulan aparat, tapi juga beberapa warga lainnya, seperti Khoiri Kuris, Mael, Adi, Ucil, dan Dadang. Atas kejadian itu, kata Fery, warga hari ini mendatangi pihak Polda Jambi dan Polisi Militer Jambi untuk melaporkan kejadian tersebut sekaligus agar kasus ini diusut tuntas sesuai hukum berlaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Almansyah, saat dikonfirnasi Tempo mengatakan kejadian itu bermula dari adanya pencurian buah sawit milik PT Asiatik oleh warga setempat. Aparat mengamankan pelaku pencurian, Titus. Setelah penangkapan itu, kata dia, warga marah dan menyerang aparat keamanan. Kemudian terjadi bentrok dan meninggalnya salah seorang korban bernama Puji. "Aparat melakukan tindakan karena membela diri," ujarnya.

Polda Jambi bersama Polisi Militer tengah mengusut kasus ini. Adapun Pelaksana Harian Kepala Penerangan Korem 042 Garuda Putih Jambi Mayor Firdaus menyatakan pihaknya masih menunggu hasil proses dan penyelidikan pihak Polisi Militer serta aparat kepolisian. "Jika memang terbukti ada aparat TNI melakukan tindakan melanggar hukum, akan ditindak secara tegas sesuai dengan aturan berlaku," katanya.

SYAIPUL BAKHORI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

5 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

Pegiat HAM Desak Revisi Peradilan Militer
KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.


Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Gambar tangkapan video menunjukkan adegan serial Netflix berjudul
Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.


2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

Ilustrasi TNI. ANTARA
2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.


Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi. Youtube Antara
Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.


Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.


Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.


Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."


LBH Minta Hakim Hadirkan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Polisi

6 Juni 2017

ilustrasi hukum dan pengadilan. AFP PHOTO/Getty Images/ DAMIEN MEYER
LBH Minta Hakim Hadirkan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Polisi

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan diminta menghadirkan tersangka kasus pencurian motor yang diduga disiksa polisi.


Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

26 Mei 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

Rombongan tentara lebih besar datang lagi sekitar pukul 23.30. Rombongan itu terdiri atas sepuluh orang. Satu di antaranya "mengacak-acak" pos polisi.