Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota DPRD Dituding "Rampok" APBD Rp 181 Miliar  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Masa yang tergabung dalam Gerakan Banten Untuk Rakyat (Gebrak) melakukan aksi teaterikal didepan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, (17/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Masa yang tergabung dalam Gerakan Banten Untuk Rakyat (Gebrak) melakukan aksi teaterikal didepan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, (17/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta dituding merampok uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012 dan 2013 berupa dana aspirasi mencapai Rp 181,5 miliar. "Anggota Dewan merampok dan tidak bermoral," kata Triyandi Mulkan, Direktur Lembaga Pembela Hukum Yogyakarta, di kantornya, Kamis, 6 Maret 2014.

Penggunaan dana aspirasi itu dilakukan melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan mengajukan proposal kelompok di daerah pemilihan tiap anggota Dewan.

Menurut data Lembaga Pembela Hukum Yogyakarta, tiap anggota Dewan mendapat Rp 1,5 miliar per tahun pada 2012. Setahun itu dana aspirasi sebesar Rp 82,5 miliar. Pada 2013, tiap anggota Dewan mendapat jatah Rp 1,8 miliar per tahun. Pada 2013, dana aspirasi sebesar Rp 99 miliar.

Menurut Triyandi, temuan itu sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 5 Februari 2014. “Kasus ini perlu penanganan serius karena melibatkan para pejabat di Daerah Istimewa Yogyakarta,” katanya.

Modus perampokan uang rakyat itu, anggota DPRD DIY lewat masing-masing fraksi memaksakan anggaran penjaringan aspirasi. Setelah anggaran itu mereka setujui oleh DPRD dan masuk ke anggaran SKPD, anggota Dewan mengajukan proposal. Penduduk yang menjadi sasaran dana aspirasi malah tak tahu nama mereka masuk dalam proposal. Ada juga kelompok yang tercantum dalam proposal, tapi uang yang mereka terima tidak utuh. "Banyak kelompok yang akan menerima dana, tetapi fiktif," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Modus lain, jika dana itu sudah cair, kata Triyandi, yang seharusnya dicairkan di Bank BPD suatu cabang, malah dicairkan di cabang lain. Disinyalir ada anggota Dewan yang memanfaatkan anggota lain yang tidak mencairkan dana aspirasi itu.

Dari hasil temuan tim investigasi Lembaga Pembela Hukum Yogyakarta pada 2012, ada penyimpangan penggunaan dana aspirasi itu sebesar Rp 1,2 miliar. Rinciannya, ada 21 pos yang diselewengkan. Antara lain ada organisasi sosial di Cangkringan, Sleman, yang diduga fiktif dan menerima Rp 158 juta; komunitas fiktif di Menoreh, Kulon Progo, Rp 2 juta; dan masyarakat peduli bencana Kulon Progo yang diduga fiktif Rp 30 juta. Juga program rescue Waduk Sermo Rp 2 juta, dan anggaran Rp 70 juta untuk studio musik Antero Kota Yogyakarta, tapi hanya diberi Rp 10 juta. Bahkan ada warung yang hanya menerima dana Rp 2,5 juta. "Kalau warung pasti tidak hanya satu karena banyak warung yang dapat dana itu," kata Triyandi.

Tudingan Tiryandi ini belum bisa dikonfirmasikan ke DPRD DIY dan Pemda DIY.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

38 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

42 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

46 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.