TEMPO.CO, Banyuwangi - Puluhan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Jawa Timur, mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat. Mereka menolak rencana pendirian Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, di Banyuwangi. (baca: Unair Buka Jurusan Kedokteran Hewan di Banyuwangi)
Rektor Untag Banyuwangi Tutut Hariyadi mengatakan berdirinya Unair bertentangan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi. Pasal 1 Permendiknas itu menyebutkan penyelenggaraan prodi harus berbatasan langsung dengan kabupaten/kota kampus induknya. "Unair bisa berdiri apabila di Sidoarjo, bukan di Banyuwangi, yang jaraknya melintasi beberapa kabupaten," katanya, Kamis, 5 Maret 2014.
Juru bicara Untag, Didik Suhariyanto, mengatakan berdirinya Unair akan membunuh sebelas perguruan tinggi swasta di daerahnya. Padahal sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, seharusnya potensi lokal yang harus dikembangkan.
Pemerintah daerah juga wajib membantu pengembangan kampus lokal yang dianggap kurang layak. "Bupati harus membatalkan pendirian Unair," kata Didik.
Dalam waktu dekat, Untag berencana mengadu ke DPR RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh.
Tak satu pun wakil dari eksekutif hadir meski telah diundang. Ketua Komisi Pendidikan DPRD Zaenal Arifin Salam mengatakan akan mempertemukan Untag dan eksekutif pada pertemuan pekan depan. "Semoga Kamis pekan depan eksekutif hadir," katanya.
Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengumumkan bahwa Unair akan membuka Jurusan Kedokteran Hewan di Banyuwangi. Perkuliahan angkatan pertama dimulai tahun ini dengan kapasitas 50 mahasiswa. "Sekitar bulan Mei-Juni seleksi masuk mahasiswa dilakukan secara nasional," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Ahad, 23 Februari 2014.
Perkuliahan akan didukung laboratorium berkualitas sama dengan kampus induknya. Adapun tenaga pengajar berasal dari Unair dan akan bertempat tinggal di Banyuwangi. Bupati menjamin bahwa pendirian Unair tersebut tidak melanggar undang-undang. "Ini bukan kelas jauh, tapi perkuliahan reguler seperti di induknya," kata Bupati.
Menurut Azwar Anas, jumlah jurusan yang dibuka akan ditambah secara bertahap. Pemerintah Banyuwangi, kata dia, siap menyediakan lahan 100 hektare untuk pendirian kampus Unair di daerahnya. Pemerintah juga telah mengusulkan pembukaan sembilan fakultas sesuai dengan potensi daerahnya, di antaranya Ilmu Budaya, Akuntansi, Manajemen, dan Pariwisata. Namun mereka masih menunggu kajian dari Unair untuk menetukan fakultas apa saja yang disetujui.
IKA NINGTYAS
Berita Terkait
Universitas Airlangga Bangun Kampus di Banyuwangi
Wali Kota Kediri Kesal Dituding Hambat Pembangunan Unibraw
Kemendibud Dinilai Lamban Urus Akreditasi Kampus