TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan maskapai penerbangan Merpati Nusantara akan beroperasi kembali. Agar bisa terbang kembali, Dahlan punya tiga cara yang harus ditempuh Merpati. "Ini karena Merpati sekarang tidak memiliki kemampuan," kata Dahlan seusai rapat pimpinan BUMN di kantor PT Angkasa Pura II, Kamis, 6 Maret 2014.
Menurut Dahlan, langkah pertama yang harus ditempuh Merpati adalah menunggu Kementerian Perhubungan mengeluarkan izin. Cara kedua adalah bernegosiasi dengan perusahaan pembuat pesawat MA 60, Xian dan Sukhoi, agar mendapat bantuan untuk mengoperasikannya. (Baca: DPR Tuding Dahlan Tanggung Jawab Soal Merpati).
Seperti diketahui, dari 13 pesawat MA 60 Merpati, hanya delapan yang bisa beroperasi. "Xian dan Sukhoi sudah mengirim surat resmi yang menyatakan bersedia menyelesaikan masalah Merpati, tetapi setelah ini pasti ada pembicaraan lanjutan," kata Dahlan.
Cara ketiga, kata Dahlan, adalah mencari investor baru. Hal ini bisa dilakukan bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Dahlan pun punya solusi lain untuk meringankan beban operasional Merpati, yakni skema kerja sama operasi (KSO). "Ini adalah jalan keluar terbaik." (Baca juga: Road Map Penyelamatan Merpati Sudah Ada Sejak 2012).
Seperti diketahui, Merpati Nusantara berhenti terbang sejak Januari 2014. Operasinya berhenti karena Merpati terjerat utang hingga Rp 7,3 triliun. Jika tidak sanggup beroperasi hingga akhir 2014, pemerintah akan mengalihkan rute yang sebelumnya dikuasai Merpati ke maskapai lain.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
Diusir Mahasiswa Bandung, Prabowo Kecewa Berat
Pelawak Jojon Tutup Usia
Alasan Mahasiswa Usir Prabowo dari Hotel Savoy
Penembak Kucing Dipecat dari Tempatnya Bekerja