Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Venezuela Akhiri Hubungan Diplomatik dengan Panama  

image-gnews
Sejumlah anak berpakaian seperti prajuirt memberi hormat di depan foto almarhum Presiden Venezuela Hugo Chavez pada festival Karnaval di Caracas (4/3). Venezuela memperingati kematian pemimpin sosialis Hugo Chavez meskipun protes terus berlangsung. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Sejumlah anak berpakaian seperti prajuirt memberi hormat di depan foto almarhum Presiden Venezuela Hugo Chavez pada festival Karnaval di Caracas (4/3). Venezuela memperingati kematian pemimpin sosialis Hugo Chavez meskipun protes terus berlangsung. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Iklan

TEMPO.CO, Caracas - Presiden Venezuela, Nicholas Maduro, membuat keputusan mengejutkan. Dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan negara tetangganya, Panama. Selain hubungan diplomatik, kerja sama ekonomi di antara kedua negara juga tidak akan dilanjutkan. Keputusan itu muncul setelah Panama meminta Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) membahas krisis yang terjadi di Venezuela.

Keputusan itu disampaikan Maduro saat memperingati satu tahun meninggalnya mantan pemimpin Venezuela, Hugo Chavez. Presiden Kuba Fidel Castro, Presiden Uruguay Jose Mujica, dan Presiden Bolivia Evo Morales menghadiri peringatan kematian sang Kolonel. “Saya memutuskan untuk hubungan politik dan diplomatik dengan pemerintahan Panama saat ini,” ujar dia kepada para koleganya.

Venezuela geram karena Panama mengajukan permintaan kepada OAS untuk membahas krisis di negara mereka. Rencananya pertemuan itu akan digelar dalam waktu dekat dan diikuti oleh pejabat setingkat menteri luar negeri anggota OAS. Maduro menganggap permintaan yang disampaikan pekan lalu sebagai bentuk intervensi asing terhadap masalah dalam negeri Venezuela.

Usulan itu, kata Maduro, merupakan sebuah konspirasi untuk menjatuhkan pemerintahannya. Dia pun mengatakan bahwa usulan itu tak lepas dari pengaruh Amerika Serikat yang ingin Venezuela dipimpin oleh politikus beraliran kanan. “Jangan ikut campur dengan masalah dalam negeri kami,” ujar dia.

Adapun Presiden Panama, Ricardo Martinelli, terkejut dengan keputusan yang diambil tetangganya tersebut. Menurut dia, permintaan yang diajukan kepada OAS hanya untuk menciptakan perdamaian di negara yang mereka sebut sebagai saudara itu. “Keputusan Presiden Maduro jangan sampai seperti asap untuk menyembunyikan masalah sebenarnya,” katanya.

Venezuela sendiri sudah sejak tiga pekan terakhir diguncang aksi unjuk rasa besar-besaran terhadap pemerintah. Hal itu dilakukan setelah kondisi perekonomian negara itu terus memburuk sehingga mengakibatkan harga-harga kian tinggi. Demonstrasi yang kian memanas itu pun sudah mengakibatkan 18 orang dilaporkan tewas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


BBC | DIMAS SIREGAR

Terkait:

Bentrok Warnai Setahun Kematian Chavez
Venezuela Rusuh, Sekjen PBB Temui Menlu
Kapal Mata-mata Rusia Muncul Mendadak di Kuba


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan pasukan keamanan anti huru hara di Caracas, Venezuela, 19 Juni 2017. Aksi unjuk rasa di Venezuela telah berlangsung sekitar dua bulan dan menewaskan lebih dari 70 orang. REUTERS
Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka


Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Petugas polisi Oscar Perez berpose untuk foto-foto dalam acara Badan Ilmiah, Penal dan Investigasi Kriminal (CICPC) di Caracas, Venezuela, 1 Maret 2015. REUTERS
Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.


Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Petugas polisi mengidentifikasi dirinya sebagai Oscar Perez dalam pernyataan video yang diposkan di platform media sosial Instagram. Instagram.com
Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.


Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Petugas polisi mengidentifikasi dirinya sebagai Oscar Perez dalam pernyataan video yang diposkan di platform media sosial Instagram. Instagram.com
Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.


Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Penentang Presiden Nicolas Maduro membidikkan ketapelnya saat demonstrasi menuju kantor ombudsman nasional di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Ratusan ribu membanjiri jalan-jalan selama sebulan terakhir untuk menuntut Akhir kepresidenan Maduro. AP/Ariana Cubillos
Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.


Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berbaris di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Pasukan keamanan memblokir pemrotes anti-pemerintah yang berusaha melakukan demonstrasi ke kantor Ombudsman. AP/Fernando Llano
Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.


Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berbaris di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Pasukan keamanan memblokir pemrotes anti-pemerintah yang berusaha melakukan demonstrasi ke kantor Ombudsman. AP/Fernando Llano
Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.


Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com
Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.


Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Seorang demonstran melemparkan kembali gas air mata saat bentrok dengan polisi ketika melakukan aksi dijutkan pada Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, 6 April 2017. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.


Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Nicolas Maduro. REUTERS/Jorge Silva
Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.