Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Ukraina, AS-Rusia Gagal Capai Kesepakatan

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
John Kerry. (AP Photo/Carolyn Kaster)
John Kerry. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Iklan

TEMPO.CO, Paris - Upaya pertama Barat untuk membuat Moskow mundur dari Crimea menemui kegagalan. Hal ini membulatkan langkah Uni Eropa untuk memberlakukan sanksi terhadap Kremlin pada pertemuan puncak darurat pada hari Kamis.

Negosiasi di Paris antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, berakhir tanpa kesepakatan pada Rabu. Eropa dan AS berharap Moskow membuka dialog dengan pemerintah baru di Kiev dan juga menarik pasukannya di Crimea ke pangkalan mereka dan mengizinkan pemantau internasional.

Keduanya diharapkan untuk melanjutkan perundingan di Roma pada Kamis setelah berkonsultasi dengan presiden masing-masing. "Pembicaraan telah bergerak dalam arah yang lebih baik," kata Laurent Fabius, Menteri Luar Negeri Prancis.

Lavrov mengatakan negara-negara Barat sejauh ini melakukan langkah-langkah yang tidak membantu menciptakan suasana dialog. Di lain pihak, Kerry berkeras dia tidak datang ke ibu kota Prancis untuk menemukan jawaban instan terkait krisis di Semenanjung Krim. Selain bertemu Lavrov, Kerry juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrij Deshchytsia.

"Semua pihak setuju bahwa adalah sangat penting untuk mengatasi masalah ini melalui dialog," kata Kerry. "Kami tidak akan membiarkan integritas dan kedaulatan Ukraina dilanggar."

Pertemuan antara Kerry dan Lavrov adalah kontak langsung AS-Rusia pertama sejak krisis Ukraina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu dari Kiev, dilaporkan Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Robert Serry terpaksa mempersingkat kunjungannya ke Ukraina setelah mendapat ancaman dari sekelompok orang yang memaksanya segera meninggalkan negara itu.

Diplomat asal Belanda itu baru saja kembali dari kompleks militer Ukraina, Rabu, 5 Maret 2014. Begitu keluar dari kompleks militer, ia dihadang sekelompok orang berpakaian sipil yang berjumlah sekitar 100 sambil meneriakkan, "Rusia! Rusia!"

Serry kemudian dibawa ke satu kafe dan sempat ditahan oleh kelompok yang tak jelas identitasnya. Penerjemah Serry, Vadim Kastelli, mengatakan kelompok itu menahan Serry untuk tidak berkunjung ke Crimea. Ia digiring kembali dengan kawalan ketat menuju bandara di kota Simferopol tanpa diberi kesempatan kembali ke kamar hotel untuk mengambil tasnya.

Ia kemudian dipaksa terbang dengan pesawat  menuju Istanbul. Serry tak berdaya meski berusaha menolak tuntutan kelompok yang diduga bersenjata . "Setidaknya satu di antara mereka bersenjata," kata Kastelli yang mendapat informasi dari jurnalis televisi ITN yang meliput insiden itu.  

GUARDIAN | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (kiri), dan Ibu Maryna Poroshenko (kanan), mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 6 Agustus 2016. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.


Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Tentara Ukraina membawa tawanan yang berhasil diselamatkan saat mengambil bagian dalam latihan gabungan Rapid Trident 2017 bekerjasama dengan NATO di Pusat Keamanan Perdamaian Internasional dekat desa Starychy, Ukraina barat, 15 September 2017. REUTERS/Gl
Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.


Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang penyimpanan amunisi tank meledak di pangkalan militer di kota Balaklia, Ukraina, 24 Maret 2017. Sebanyak 20.000 orang diungsikan ke tempat yang lebih aman. AP/Ministry of Emergency Situations
Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.


Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Penyanyi Ukraina, Jamala  menyanyikan lagu 1944 saat final Eurovision Song Contest di Stockholm, Mei 2016. REUTERS
Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.


Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Petugas penyelamat Alcides Altamirano dan Irving Altamirano, mengobati seorang wanita yang telah digigit anjing di San Salvador, El Salvador, 15 Agustus 2016. Organisasi penyelamat ini telah didirkan pada 56 tahun silam yang beranggotakan para pemuda. REUTERS/Jose Cabezas
Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.


Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Seorang ayah mengantar anaknya sekolah dengan helikopter. CEN
Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.


Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Warga berkumpul untuk mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan di Avdiivka, Ukraina timur, 1 Februari 2017. Akibat pertempuran antara Ukraina dan Rusia juga membuat warga kehilangan tempat tinggal mereka. AP Photo/Evgeniy Maloletka
Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.


Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memantau latihan militer yang dilakukan di wilayah Kharkiv, Ukraina, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service
Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.


Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Militer Ukraina mempersiapkan sistem peluncur roket multipel (multiple rocket launcher system/ MLRS)  BM-21 Grad saat latihan militer Divychky, wilayah Kiev, 28 Oktober 2016. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.


Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Presiden Iran, Hassan Rouhani menyampaikan pidatonya terkait perundingan penghentian program nuklir di Teheran, Iran, 14 Juli 2015. Negara-negara Barat akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran. Reuters
Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.