TEMPO.CO, Berlin - Industri pariwisata Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh tinggi. Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esthy Reko Astut, mengatakan tahun 2014 Indonesia memasang target meraih 9,5 juta wisatawan asing. Hal itu disampaikan Esthy saat pembukaan anjungan Indonesia dalam salah satu pameran wisata terbesar di dunia, yakni Internationale Torismus Börse di Berlin, Jerman, kemarin.
Tahun lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada Januari hingga November 2013 mencapai 7,94 juta orang atau meningkat 9,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012.
Esthy mengatakan jumlah pergerakan wisatawan lokal juga terus meningkat, hingga mencapai 250 juta orang. Jumlah ini ditargetkan akan menggelembung menjadi 400 juta orang pada 2025. Saat itu jumlah wisatawan asing diperkirakan bakal mencapai 20 juta orang. "Optimisme pertumbuhan itu akan terlaksana jika melihat data rata-rata perkembangan pariwisata nasional yang terus meningkat secara struktural," kata Esthy, di Berlin, kemarin.
Demi mendongkrak pertumbuhan jumlah wisatawan itu pemerintah rajin mengikuti sejumlah pameran pariwisata, termasuk Internationale Torismus Börse di Berlin, Jerman, yang digelar 5-8 Maret 2014. Dalam pameran pariwisata di Berlin, Indonesia mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, didampingi Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Nia Niscaya, serta Direktur Pencitraan Indonesia Ratna Suranti.
Dalam pameran di Berlin itu, tahun lalu Indonesa meraup transaksi ada senilai Rp 2,95 triliun. Jumlah itu meningkat dari tahun 2012 yang hanya Rp 2,1 triliun.
Di udara musim semi yang bersuhu 6 derajat Celcius itu, pameran Internationale Torismus Börse digelar di Messe, Berlin. Ribuan pengunjung dari berbagai bangsa tampak antusias memadati arena pameran seluas--tak kurang, tiga kali Jakarta Expo, Kemayoran. Mereka memenuhi dan menikmati anjungan-anjungan yang tampil atraktif, mewakili industri pariwisata masing-masing negara.
Pameran yang digelar tiap tahun sejak 1955 itu diikuti 10.000 perusahaan dan organisasi bisnis dari 180 negara. Mereka mengisi 26 hall pameran dan menawarkan aneka produk wisata, mulai dari maskapai penerbangan, kapal pesiar, hotel, paket mice (meeting, incentive, convention, and exhibition), sampai produk-produk kuliner.
Anjungan Indonesia yang menempati Hall 26 memamerkan keindahan pariwisata dari 12 daerah. Mereka adalah DKI Jakarta, Makassar, Bali, Sumatra Barat, Papua, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Kota Malang, Lubuk Linggau, Banyuwangi, dan sejumlah daerah lainnya. Anjungan Indonesia menempati luas sekitar 410 meter persegi .
SMM (Berlin)
Berita Terpopuler Lainnya:
Bus Tingkat Wisata Gratis Bagi Semua Orang
10 Kota dengan Rute Bus Wisata Terbaik di Dunia
Berburu Durian Pahit Legit di Kalibawang