TEMPO.CO , Yogyakarta:- Danang Sulistyo alias Danang Sutowijoyo menuai kecaman di media sosial karena mengunggah foto kucing yang mati ditembaknya. Namun lelaki 30 tahun yang tinggal di kawasan Berbah, Sleman Yogyakarta itu punya alasan mengapa menembaki hewan itu.
Alasannya sungguh sederhan. Sang kucing, tak bisa berhenti mencuri. " Karena kucing itu selalu mencuri lauk," katanya pada Tempo, Rabu 5 Maret 2014. (baca:Danang Penembak Kucing Tak Takut Diadukan Presiden )
Danang membantah jika telah membunuh lima ekor kucing. "Salah itu!" kata Danang. Yang benar? " Ada sembilan kucing" ujarnya. Terakhir kali membunuh kucing, ia melanjutkan, beberapa waktu lalu. Kala itu, mertuanya baru saja memasak sayur opor. Mendadak saja, seekor kucing nyelonong masuk, mengobrak-abrik panci berisi opor dan mencuri lauknya. " (baca:Danang Buang Senapan yang Dipakai Membunuh Kucing )
Meski menembaki kucing, Danang mengaku menguburkan bangkai-bangkai kucing yang ditembaknya di depan halaman rumah. Meski mendapat gelar sadis di media sosial, ia mengatakan dirinya masih punya perasaan dalam memperlakukan bangkai binatang. "Gali saja (halaman), pasti banyak tulang-tulang," katanya. (baca:Danang Penembak Kucing Pelihara Kura-kura)
Ia mengatakan jengkel pada tabiat kucing yang suka mencuri. Aksinya menembak kucing, ia akui sebagai reaksi spontan. "Saudara saja saya pukul karena mencuri, apalagi kucing," katanya. Kucing, bagi dia, adalah binatang liar. Dalam hukum pun, tak termasuk sebagai binatang yang dilindungi.
ANANG ZAKARIA