TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut dengan haru kedatangan mantan pekerja seks komersial (PSK) yang datang sebagai bintang tamu dalam acara talkshow 'Indonesia Baru'. Dalam pelukan Risma, dua mantan PSK tersebut menangis tersedu-sedu.
"Iya, iya, nanti aku bantu," kata Risma di sela-sela obrolannya dengan dua perempuan itu di Graha Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Kamis, 6 Maret 2014. (Baca: Bersama Slank, Risma Curhat Soal Surabaya
Dua perempuan tersebut merupakan sebagian binaan Risma. Mereka dibimbing untuk meninggalkan pekerjaan di lokalisasi. Satu di antara perempuan tersebut yang mengenakam baju hijau tosca saat ini beralih profesi sebagai pengamen. Ia telah meninggalkan pekerjaannya di lokalisasi sejak April 2013. "Lebih baik saya ngamen, yang penting enggak mencuri dan halal," kata dia.
Sedangkan yang lainnya, wanita dengan baju berwarna cokelat, kini membuka usaha laundry. Usahanya tersebut telah berjalan empat bulan. "Terima kasih sudah ditolong. Sekarang usaha saya sudah lancar," kata dia.
"Ndak apa-apa, nanti kalau mau mengembangkan, aku bantu lagi. Pokoknya anaknya jangan sampai putus sekolah," ujar Risma. (Baca:Mimpi Risma Bangun 'Peradaban Baru' di Dolly)
Risma mengatakan bahwa dia sangat yakin atas kebijakannya untuk menutup lokalisasi di Surabaya. Sebab, menurut dia, para pekerja seks merupakan pihak yang tertindas dari ulah mucikari. "Saya sangat yakin bisa nangani semua. Kalau niatnya baik, Tuhan akan mengabulkan." (Baca: Ratusan Eks PSK SurabayaDapat Bantuan)
DEWI SUCI RAHAYU