TEMPO.CO, Bandung - Syarifah, ibu pedagang asongan di Pasar Baru Kota Bandung, tewas mengenaskan di belakang toko sandal di Jalan Pasar Barat, Kota Bandung, Jumat, 7 Maret 2014. Wanita 41 tahun warga kawasan Saritem RT 04 RW 09 Kelurahan Kebon Jeruk ini nekat terjun bebas dari lantai 7 atau P-8 Pasar Baru dengan ketinggian 30 meter lebih sekitar pukul 09.00 WIB.
"Dia loncat dari lantai 7 pinggir koperasi Pasar Baru, jatuh ke dak jemuran belakang toko 88. Kejadian sekitar jam 09.10 lah," ujar Iyan, warga setempat, di lokasi kejadian. Sebelum terjun bebas, korban memasang kursi dan mencopot sandal untuk menaiki tembok pembatas.
"Katanya ada yang lihat dia (korban) sempat mondar-mandir di lantai 7 sebelum meloncat,"kata Iyan. Menurut dia, korban sebelumnya sempat mencoba bunuh diri, tetapi kepergok orang. "Dia pernah mencoba loncat dari lantai 5 pasar, lalu minum Baygon, ketahuan dua kali tahun lalu," kata Iyan.
Tragedi tewasnya Syarifah langsung menyedot perhatian warga dan pengunjung pasar. Mereka menonton proses olah lokasi kejadian perkara oleh polisi di tempat jatuhnya korban dari lantai 3 sampai 8 pasar bagian belakang. Warga juga menyemut di sekitar toko 88 di Jalan Pasar Barat.
Engkus, 38 adik korban, mengatakan tak melihat kejanggalan pada diri Syarifah saat berangkat kerja berbarengan dari rumah di kawasan Kebon Tangkil-Saritem sekitar pukul 08.00. "Tadi dia kelihatan biasa saja. Dia (Syarifah) diantar suaminya, Iwan, pakai motor ke pasar sini. Saya ke tempat kerja di King's (shoping center),"aku dia.
Namun, sehari-hari di rumah, kata Engkus, Syarifah acap kelihatan depresi akibat dirundung masalah. "Dia banyak diam kayak orang yang stres,"kata dia di lokasi kejadian.
Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi mengatakan intansinya telah melakukan olah TKP dan memeriksa tiga saksi. Lokasi kejadian di lantai 7 Pasar Baru dan di belakang PD 88 Jalan Pasar Barat pun sudah dipasangi garis polisi."
"Korban mengalami patah kaki dan luka di tubuh belakang. Diduga korban pertama menyentuh dak berdiri. Nanti tergantung keluarga apa jasad korban perlu diotopsi atau tidak," kata dia.
ERICK P. HARDI
Berita Lainnya:
Diperiksa Kilat, Anas Urbaningrum Ngaku Cari Tiket
Demonstran Thailand Mulai Duduki Kedutaan Asing
Kasus Radtke Tak Pengaruhi Bitcoin di Indonesia