TEMPO.CO, Malang - Dua sukarelawan penanggulangan bencana Gunung Kelud tewas saat membantu penanganan pascaletusan di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jumat, 7 Maret 2014.
Keduanya adalah Surya Hardianto, mahasiswa Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Yogyakarta; dan Rahmatullah Rais, mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Mereka tersengat aliran listrik saat menurunkan antena pemancar radio komunikasi.
"Jenazah segera diterbangkan ke Yogyakarta," kata juru bicara Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada, Carlos, saat ditemui di kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
Saat ini pihaknya masih menunggu proses penyelidikan perkara tersebut oleh kepolisian. Menurut dia, kecelakaan tersebut terjadi karena tiang antena setinggi 15 meter itu ambruk mengenai kabel listrik beraliran tinggi.
Tiang yang terbuat dari besi langsung mengantarkan listrik dan menyengat kedua korban. Keduanya sempat dirawat di Puskesmas Ngantang, tapi tak tertolong.
Awalnya Surya dan Rahmatullah bersama 47 sukarelawan lainnya mengakhiri aksi sosial di kampung yang terdampak erupsi Gunung Kelud. Mereka bertolak ke Yogyakarta setelah membantu perbaikan rumah warga yang terkena letusan Gunung Kelud sejak 27 Februari 2014.
Juru bicara Kepolisian Resor Batu, Ajun Komisaris M. Yantofan, mengatakan polisi masih menyelidiki peristiwa tersebut. Jenazah telah menjalani otopsi untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Jika tak ada unsur kelalaian atau kesengajaan, penyelidikan dihentikan. "Menunggu hasil penyelidikan para penyidik," katanya.
EKO WIDIANTO