TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Donald Pardede mengakui bahwa kementeriannya belum membayarkan tunggakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Alasannya, hingga kini Kementerian Kesehatan belum mendapat kucuran dana dari Kementerian Keuangan.
"Ada klaimnya yang sudah diajukan ke Kementerian Keuangan, ada juga yang masih diaudit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan," katanya saat dihubungi, Jumat, 7 maret 2014.
Menurut Donald, tak hanya RSUD Tasikmalaya yang mengalami hal tersebut. Banyak rumah sakit lain yang klaim Jamkesmas untuk tahun 2013 yang belum dibayarkan. "Ini kejadian nasional," ujarnya.
Dia mengatakan hingga sekarang kementeriannya masih menunggak pembayaran dana Jamkemas tahun 2013 sebanyak Rp 2,9 triliun. Kementeriannya tak bisa langsung membayarkan biaya itu karena ada peralihan program dari Jamkesmas yang dikelola oleh kementerian ke Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dipegang oleh Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada awal tahun lalu.
Kementerian Kesehatan, kata dia, kini tengah mengajukan dana tambahan kepada Kementerian Keuangan untuk menutup kekurangan dana itu. Mereka telah mengajukan pencairan dana sebanyak Rp 1,33 triliun. "Sisanya masih dalam proses audit di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan," ujarnya. Donald mengatakan audit itu diperlukan lantaran pengajuan tersebut merupakan tambahan di luar anggaran kementeriannya.
RSUD Kota Tasikmalaya sebelumnya disebut terancam kolaps lantaran klaim Jamkesmas bulan Agustus-Desember 2013 sebesar Rp 22 miliar belum dibayar Kementerian Kesehatan. Rumah sakit itu pun tidak bisa membayar utang kepada distributor obat. Imbasnya, stok obat-obatan di RSUD Kota Tasikmalaya menipis karena distributor tidak mau memasok obat lagi.
Donald berharap Jamkesmas tersebut dapat dibayarkan secepat mungkin. Namun demikian, ia tak dapat memastikan kapan dana itu akan cair. Dia pun berharap agar klaim yang diajukan rumah sakit kepada BPJS dapat membantu pembiayaan rumah sakit yang Jamkesmasnya belum dibayarkan. "Kami tahu kesulitannya. Sementara bisa menutup dari BPJS, sambil menunggu Jamkesmas," katanya.
NUR ALFIYAH