TEMPO.CO, Jakarta - Ade Sara Angelina Suroto, 19 tahun, korban pembunuhan yang ditemukan di Tol Bintara, Bekasi, dikenal sebagai sosok “anak rumahan”. Nurmei, 50 tahun, tetangga 10 meter dari rumah Ade Sara di Jalan Layur, Blok ABCD, RT 07 RW 11, Rawamangun, Jakarta Timur, mengaku menyukai gadis ini. “Di sini kami biasa memanggilnya Sara. Anaknya cantik, tinggi dan langsing,” kata Nurmei kepada Tempo, Kamis, 6 Maret 2014.
Ade Sara dikenal ramah meskipun jarang keluar rumah. Nurmei menjulukinya anak rumahan. Karena itu, Nurmei mengaku terkejut ketika pada Rabu petang sejumlah polisi mendatangi rumah Sara di kompleks itu. "Kemarin kami dikasih tahu kalau Sara ditemukan tewas," ujarnya. (baca:Habis Nonton Java Jazz, Ade Sara Sempat Pulang)
Sara ditemukan tewas di pinggir jalan tol Jakarta Outer Ringroad kilometer 49, di bawah jalan layang Bintara, Bekasi, pada Rabu pagi, 5 Maret 2014. Saat ditemukan, kondisi wajah Sara sudah tidak bisa dikenali. Diperkirakan perempuan berusia 19 tahun itu telah tewas dua hari sebelumnya. Di lengannya, polisi menemukan gelang bertuliskan Java Jazz. (baca: Mayat di Tol Bintara Ternyata Mahasiswi Bunda Mulia)
Di Jalan Layur, Ade Sara tinggal bersama kedua orang tuanya, Suroto dan Elizabeth. Menurut Nurmei, keluarga ini sudah lama tinggal di sana. "Dari Sara masih kecil sudah di sini." Ujarnya.
Kedua orang tua Sara, kata dia, bekerja di perusahaan di sekitar Pulo Gadung. Soal detailnya, Nurmei menolak menjelaskan. “Mereka baik-baik semua."
Sepengetahuan Nurmei, hingga saat ini jenazah Sara masih disemayamkan di rumah duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. "Katanya enggak akan dibawa ke rumah, tapi mau langsung dimakamkan Jumat,” ujarnya. (baca: Polisi Tangkap Dua Pelaku Pembunuhan Ade di Tol)
PRAGA UTAMA
Baca juga:
Habis Nonton Java Jazz, Ade Sara Sempat Pulang
Disumpal Kertas, Ade Sara Juga Dipukul dan Disetrum
Diduga, Ade Sara Dibunuh dalam Perjalanan