TEMPO.CO , Jakarta: Pramono Edhie Wibowo, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, mengatakan ditawari ikut konvensi calon presiden Partai Demokrat oleh kakak iparnya, Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Umum Demokrat. Tawaran ini dilontarkan SBY dalam sebuah perbincangan di Cikeas, tak lama setelah Pramono resmi menjadi kader Demokrat, pertengahan tahun lalu.
"Beliau (SBY) cerita, 'Edhie, ada rencana konvensi'," kata Pramono dalam wawancara khusus dengan Tempo di Jakarta, pekan lalu. Saat itu, menurut dia, SBY mengatakan konvensi ini bisa diikuti kader dan non-kader Demokrat. "Coba pelajari. Nanti mungkin kamu ingin bergabung," ujar Pramono menirukan ucapan SBY. (Baca: Pramono Edhie: Jangan Marah Jika Ada yang Pilih Saya).
Pramono tak langsung mengiyakan tawaran SBY. "Toh, saya juga belum tahu konvensi itu apa," ujar dia. Berselang beberapa hari, Pramono dihubungi Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Jero Wacik. "Pak Edhie, ada tawaran Pak Edhie ikut konvensi. Apakah Pak Edhie berminat?"
Pramono balik bertanya kepada Jero. "Sebelum Bapak telepon saya, adakah orang lain yang ditawari bergabung?" ucap Pramono. Jero mengiyakan. "Berarti saya bukan nomor satu," kata Pramono. Kemudian dia kembali bertanya. "Sebelum saya jawab, saya bertanya kepada Bapak. Menurut pandangan Bapak, apakah saya memenuhi persyaratan untuk ikut?"
"Ya, Pak Edhie memenuhi persyaratan. Kan pernah memimpin TNI Angkatan Darat," kata Pramono, menirukan ucapan Jero. Menurut Pramono, dia mengajukan pertanyaan semacam itu lantaran tak ingin keburu ge-er. "Orang kan kadang-kadang enggak bisa mengukur diri sendiri." (Baca: Pramono Edhie Siap Bikin Kebijakan Tak Populer).
Setelah itu, menurut Pramono, Jero kembali bertanya. "Bagaimana, Pak Edhie?" Tapi Pramono tak langsung mengiyakan. Dia ingin bertanya ke keluarga; istri, dua anak, dan ibunya. "Jangan sampai keputusan saya tidak sesuai dengan keluarga," kata dia. "Saya kan tadinya janji pengin jalan-jalan gitu sama istri saya." Keluarga merestui, Pramono pun ikut konvensi.
PRIHANDOKO