TEMPO.CO, Banyuwangi -- Sejumlah petani gula kelapa dan kakao di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berkeluhkesah tentang nasibnya kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Mereka curhat setelah Dahlan Iskan menandatangi kerjasama penanaman kakao dan pengolahan gula kelapa antara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII dengan petani di sekitar perkebunan di halaman Rumah Sakit Umum Bhakti Husada, Glenmore, Banyuwangi.
Sebagian besar petani mengeluhkan harga komoditas kakao dan gula kelapa yang anjlok tahun ini. Nur Khoiri, ketua kolompok petani gula kelapa Kecamatan Glenmore mengatakan, harga gula kelapa anjlok dari Rp 10 ribu menjadi Rp 6 ribu per kilogram. Sehingga petani yang sebelumnya mendapat penghasilan Rp 2,8 juta melorot menjadi Rp 1.260.000. "Padahal kami tak punya pekerjaan lain," kata Nur Sabtu 8 Maret 2014.
Ada sekitar 1.500 petani gula kelapa yang mendapatkan bahan baku dari 14 kebun kelapa milik PTPN XII di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Malang. Hasil produksi gula kelapa dijual PTPN XII ke PT Indofood dan Unilever sebagai bahan baku pembuatan kecap. "Saya berharap perusahaan-perusahaan itu mau menaikkan harga kembali," kata Nur berharap.
Adapun petani kakao asal Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Sunyoto Prasetyo, mengeluhkan harga kakao yang turun menjadi Rp 12 ribu dibandingkan harga pada 2012 sebesar Rp 27.500 per kilogram. Penyebab turunnya harga karena jalan di desanya rusak parah sehingga menghambat penjualan. "Saya sering mengadu ke DPRD, tapi jalan tak pernah diperbaiki," kata Sunyoto.
Setelah mendengar keluhan para petani itu, Menteri Dahlan Iskan mengatakan, kerjasama pengolahan gula kelapa dan penanaman kakao akan menguntungkan petani. Sebab PTPN XII akan membeli hasil panenan petani. "Ini akan membebaskan petani dari jeratan rentenir," kata Dahlan.
Direktur Umum PTPN XII Irwan Basri, mengatakan, dalam kerjasama pengolahan gula kelapa, petani harus bisa menghasilkan minimal 4 liter nira dalam satu pohon dengan rendemen 17 persen. Sehingga rata-rata produksi satu pohon sebanyak 7 gram gula kelapa. Dari produksi tersebut, petani mendapatkan 550 gram gula seharga Rp 5.800 per kilogram. "Penghasilan petani bisa mencapai Rp 2,4 juta per bulan," kata Irwan.
Sedangkan kerjasama untuk kakao, kata Irwan, petani akan mendapatkan bibit dan bimbingan teknis. Saat panen, PTPN XII akan membeli seluruh kakao milik petani dengan harga menyesuaikan pasar.
IKA NINGTYAS