Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PTPN XII Gagal Tanam Sorgum di Banyuwangi

image-gnews
TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi -- Upaya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII mengembangkan tanaman sorgum di Afdeling Kampe PT Perkebunan Nasional XII Pasewaran, Banyuwangi, Jawa Timur, ternyata gagal. Serangan hama burung pipit menyebabkan produktivitas sorgum rendah. 

Manajer PTPN XII Unit Usaha Strategis Pasewaran, Martono, mengatakan produktivitas ideal tanaman sorgum seharusnya bisa sampai 4 ton per hektare. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa produktivitas sorgum hanya 1,5 ton per hektare. "Serbuan burung pipit belum bisa kami kendalikan," kata Martono, Sabtu 8 Maret 2014.

Selain produktivitas, harga sorgum juga teramat rendah, yakni Rp 2.200 per kilogram. Padahal supaya bisa untung, harga seharusnya Rp 5 ribu per kilogram. Sepinya pasar juga membuat harga sorgum tidak mampu bersaing. 

Menurut Martono, faktor-faktor itu membuat lahan sorgum yang kini seluas 46 hektare sulit dikembangkan.  Panen pertama kali terjadi pada 2012 lalu dan panen kedua  pada akhir 2013 hingga 2014 ini. Namun panen kedua ini sekaligus menjadi panen terakhir. "Kami putuskan berhenti tanam sorgum," kata dia.

Direktur Umum PTPN XII Irwan Basri, mengatakan, pihaknya akan mencari daerah lain yang lebih cocok untuk sorgum. Sebab kegagalan sorgum di Banyuwangi ini karena kesalahan penanaman awal. Idealnya, kata dia, sorgum ditanam satu bulan sebelum musim penghujan. "Kami akan alihkan ke Sulawesi," kata dia.

Peluncuran besar-besaran tanaman sorgum itu dilakukan pertama kali oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan pada 10 November 2012. Awalnya PTPN XII menargetkan penanaman sorgum seluas 15 ribu hektare di Banyuwangi, Sumbawa, dan Sulawesi. Di Banyuwangi sendiri akan ditanam minimal 3.000 hektare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu Dahlan Iskan menjelaskan penanaman sorgum secara massal merupakan solusi untuk mengurangi impor gandum. Dalam setahun, kata dia, Indonesia mengimpor 7 juta ton gandum dari Amerika. "Setiap tahun kita memberi sedekah kepada petani Amerika," katanya, Sabtu, 10 November 2012.

Menurut dia, tingginya impor gandum itu karena orang Indonesia gemar makan mi dan roti. Padahal, gandum tidak bisa ditanam di Indonesia, melainkan hanya cocok ditanam di negara yang punya empat musim.

Setelah dilakukan penelitian bertahun-tahun, kata Dahlan Iskan, akhirnya ditemukan sorgum yang bisa menggantikan gandum sebagai bahan baku roti dan mi.

IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

16 jam lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

3 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

13 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

24 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

Pelaporan ke KPK terkait dugaan korupsi pemotongan dana bantuan hibah pertanian yang berasal dari Dana Aspirasi DPR yang mencapai Rp 2 miliar.


Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

30 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN Hadi Tjahjanto (keenam kiri) berdialog dengan warga saat menyerahkan sertifikat tanah di Desa Muktisari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 12 Oktober 2023. Sebanyak 405 sertifikat tanah dibagikan kepada warga secara gratis pada proses redistribusi tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Maloya yang telah ditetapkan menjadi Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto menyerahkan 205 sertifikat tanah hasil program Konsolidasi Tanah Non Pertanian.


Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

32 hari lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

Seretnya produksi beras diduga akibat kebijakan regulator yang condong mengutamakan ekstensifikasi lahan pertanian, misalnya food estate.


Berkelanjutan Membangun Tapanuli Utara

48 hari lalu

Berkelanjutan Membangun Tapanuli Utara

10 tahun memimpin Kabupaten Tapanuli Utara, Nikson Nababan, fokus membangun infrastruktur, pertanian, pendidikan dan kesehatan. Perekonomian tumbuh positif meski di masa pandemi Covid-19.


BRI Menanam Grow & Green Bangkitkan Harapan Petani

55 hari lalu

BRI Menanam Grow & Green Bangkitkan Harapan Petani

BRI bersama Yayasan Bakau Manfaat Universal meluncurkan program BRI Menanam Grow & Green.


Mahfud MD Kritik Food Estate, Ini 5 Lokasi dan Kendalanya

57 hari lalu

Petani menanam bibit singkong di areal lumbung pangan nasional 'food estate' di Tewai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Sabtu, 6 Maret 2021. Anggaran tersebut untuk mendukung program pengembangan
Mahfud MD Kritik Food Estate, Ini 5 Lokasi dan Kendalanya

Mahfud Md menyebut food estate adalah proyek gagal. Di mana saja lokasi proyek tersebut dan apa saja faktor kegagalannya?


Gibran Mau Libatkan Generasi Muda Lewat Smart Farming, Ini Strateginya

57 hari lalu

Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar saat mengikuti debat Cawapres ke empat di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat kali ini bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Gibran Mau Libatkan Generasi Muda Lewat Smart Farming, Ini Strateginya

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ingin melibatkan generasi muda dalam sektor pertanian dengan smart farming. Bagaimana strateginya?