TEMPO.CO, Jakarta - Merasakan manfaat dari membaca sejak dulu, menteri BUMN Dahlan Iskan tidak ingin menghilangkan kebiasaannya membaca buku, termasuk novel setiap bulannya. Satu novel setiap satu bulan ditargetkan Dahlan di tengah kesibukannya menjadi menteri.
"Saya masih mewajibkan diri saya untuk membaca novel. Satu bulan membaca satu novel," kata Dahlan saat ditemui di Istora Senayan, Jumat 7 Maret 2014. Kewajiban peribadi yang ditetapkannya itu dilandaskan pada kesadaran bahwa rohaninya perlu diisi dengan nutrisi karya sastra. "Saya bergerak di bidang korporasi, kalau saya tidak membaca novel, saya takut rohani saya kering dan jadi binatang ekonomi," ujarnya lagi.
Sebagai orang yang sudah pernah merasakan hidup susah, menjalani kehidupan serba sulit hingga berada di titik kenyamanan secara materi, Dahlan merasa perlu ada kontrol dalam dirinya untuk tidak kebablasan apalagi menjadi manusia yang serakah.(Baca : Demam Dahlan di Twitter, dari Endog sampai Korupsi)
"Perjalanan manusia dari miskin menjadi kaya itu akan menemukan persimpangan," kata pria yang senantiasa menggunakan kemeja berwarna putih dengan sepatu kets ini. Menurut Dahlan, saat menjadi kaya seseorang bisa memutuskan, apakah ia akan menjadi seorang yang kaya baik hati atau menjadi kaya dan rakus. Hal tersebut menurut Dahlan, termasuk menjadi latar belakang bagaimana manusia melakukan korupsi. " Korupsi saat ini dilatarbelakangi sikap rakus," kata dia.
AISHA SHAIDRA
Berita Terpopuler
Dahlan Iskan Lesehan di Acara Film Sepatu Dahlan
Sandra Bullock Tentang Kesuksesan Gravity
Pandji Pragiwaksono: Jojon Guru Besar Saya
Michael Douglas dan Catherine Zeta Batal Bercerai?