TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak sembilan dari 31 anak yatim yang menumpang bus PO Haryanto mengalami luka berat karena tertabrak kereta api Manoreh di perlintasan sebidang Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.
"Lima orang menjalani rawat inap di RSUD Kabupaten Bekasi dan empat orang lainnya dirujuk ke rumah sakit lain," kata Kepala Polresta Bekasi Komisaris Besar Isnaeni Ujiarto kepada Tempo, Sabtu, 8 Maret 2014.
Isnaeni mengatakan korban luka-luka didominasi anak-anak SD maupun SMP. Seluruhnya merupakan rombongan anak yatim dari Desa Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Rencananya, mereka akan mengikuti santunan dan pengajian di Jakarta.
Ia menambahkan, setelah kejadian, sopir bus melarikan diri. Polisi masih mencari sopir bus tersebut untuk dimintai keterangan. Sedangkan penjaga perlintasan KA sebidang sudah dibawa ke Kepolisian Sektor Cikarang Barat untuk dimintai keterangan. "Itu perlintasan resmi, dijaga petugas kereta api berseragam," katanya.
Namun, menurut dia, satu palang pintu tak berfungsi. Petugas tadi malah mengoperasikan palang yang terbuat dari bambu secara manual. "Bus sudah melintas, tapi kena macet sehingga bus mendadak mundur," ujarnya. "Akibatnya bagian belakang bus tertabrak."
Bus kemudian terseret dan berputar 90 derajat, tapi tidak sampai terguling. Penumpang yang terluka berat berada di bangku bagian belakang, yang merupakan tempat benturan antara bus dan kereta api.
ADI WARSONO
Topik terhangat:
Ade Sara | Jojon | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita terpopuler lainnya:
Bagaimana Sepasang Kekasih itu Membunuh Ade Sara?
Cemburu, Motif Sepasang Kekasih Bunuh Ade Sara
Anas: Ada Orang Istimewa di Lantai 9 Gedung KPK
Hafitd, Terduga Pembunuh Ade Sara, Dikenal Pemarah
Danang Penembak Kucing Mengaku Penyayang Binatang