TEMPO.CO, Surabaya -- Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar, membantah anggapan bahwa musikus dangdut Rhoma Irama berkampanye secara terselubung saat berceramah dalam acara tabligh akbar di Lapangan Desa Menganti, Kabupaten Gresik, Sabtu lalu, 8 Maret 2014.
"Enggak ada (kampanye terselubung). Itu kegiatan tabligh akbar biasa. Enggak ada masalah," kata Halim, saat dihubungi Tempo, Ahad, 9 Maret 2014.Kakak kandung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ini mengakui memang ada pemasangan banner, bendera partai, dan pembagian stiker calon tertentu di sela-sela kegiatan tersebut. Namun dia menolak bila hal itu dikategorikan sebagai kampanye. "Bagi-bagi stiker, masang bendera, kan, biasa," katanya.
Halim juga menepis indikasi pencurian start kampanye dengan mengajak peserta memilih calon tertentu dalam acara itu. Meski demikian, Halim tidak keberatan bila pihaknya dipanggil Panitia Pengawas Pemilu Gresik untuk dimintai klarifikasi.
Juru bicara Rhoma Irama, Surya Aka Syahnagra, enggan mengomentari tudingan Panwaslu Gresik bahwa pimpinan grup musik Soneta itu melakukan kampanye terselubung. "Sebaiknya sampeyan bertanya langsung ke panitia PKB Gresik," ujar Surya.
Sebelumnya, Ketua Panwaslu Kabupaten Gresik Sidiq Notonegoro menerima laporan dari panitia pengawas kecamatan ihwal indikasi kampanye dalam tablig akbar PKB. Menurut Sidiq, dalam acara itu, ada ajakan untuk memilih calon tertentu. Pihaknya masih akan mengkaji semua temuan, laporan, dan bukti untuk memastikan adanya pelanggaran pidana kampanye. Kemudian, Panwas akan memanggil PKB untuk mengklarifikasi hasil kajian tersebut.
AGITA SUKMA LISTYANTI