Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alat Kejut 3.800 Kilovolt Tak Membunuh Ade Sara

Editor

Heru Triyono

image-gnews
Ade Sara Angelina Suroto. Facebook.com
Ade Sara Angelina Suroto. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ade Sara Angelina Suroto, 18 tahun, dianiaya dengan cara disetrum menggunakan alat kejut listrik (stun gun) bertegangan 3.800 kilovolt. Alat itu diketahui milik pembunuhnya, Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, yang menyengatkan aliran listrik berkali-kali ke perut, dada, dan kaki Sara. Namun alat tersebut tidak membunuh Sara.

"Alat kejut memang tidak mematikan karena aliran listriknya searah, tidak bolak-balik. Rasanya bikin terkejut, ya, kemudian pingsan," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Santoso Karo Karo SpJP, MPH (K), Senin, 10 Maret 2014.

Santoso menjelaskan akan lain cerita jika Ade Sara memiliki riwayat penyakit jantung. Akibatnya bisa mematikan. "Nah, kalau itu bahaya jadinya, bisa fatal," tuturnya. (Baca: 21 Jam Bagi Tugas, Hafitd-Assyifa Siksa Ade Sara)

Menurut dia, alat kejut listrik prinsipnya sama dengan alat pacu jantung. Bedanya, alat pacu jantung (pacemaker) dibantu gel elektrik untuk bisa menyalurkan listrik sampai ke jantung. Pemakaian alat kejut listrik, kata dia, juga biasa dipakai di kalangan dokter sakit jiwa. "Ya, alat itu ditempel di kepala orang gila biar mereka mengingat memorinya kembali."

Di pasaran, stun gun terdiri atas beberapa ukuran dan tingkat kekuatan listriknya. Dari bentuk kotak hitam biasa hingga berupa telepon genggam atau tongkat seperti milik satpam. Untuk stun gun berbentuk telepon genggam, kekuatan listriknya sekitar 2.000 kilovolt, stun gun kotak hitam berkekuatan 2.800 kilovolt, dan tongkat stun gun beraliran listrik di atas 2.800 kilovolt.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter yang praktek di Rumah Sakit Mitra Kemayoran ini menyatakan kematian Ade Sara disebabkan asfiksia. Artinya, Ade Sara meninggal karena kekurangan oksigen dalam otak, bukan karena disetrum. Ini terjadi apabila seseorang dibekap atau dicekik. "Penyekapan mengakibatkan gangguan mekanis yang menghalangi pernapasan," ujarnya.

Ade Sara menjadi korban penganiayaan di dalam mobil KIA Visto. Hasil otopsi menerangkan korban tewas akibat sumpalan kertas koran di dalam tenggorokan. Jasadnya sempat dibawa keliling oleh kedua pelaku pembunuhan, yang notabene bekas kekasih dan temannya sendiri. Keduanya lalu membuang tubuh Ade di pinggir Jalan Tol Bintara, Kilometer 49, Bekasi Timur, Jawa Barat.

RINA ATMASARI | HERU TRIYONO

Baca juga:
Pembunuh Ade Sara Mengaku Khilaf
5 Akal Bulus Sejoli Pembunuh Ade Sara
Bawakan Aki, 2 Teman Hafitd Bakal Jadi Tersangka?
Bunuh Ade, Hafitd dan Assifa Sadar Akibatnya
Dua Sejoli Bunuh Ade Sara Demi Efek Jera?
Sejoli Pembunuh Ade Sara Psikopat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

10 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

2 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

4 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

10 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

10 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

13 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

14 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.