TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo murka melihat banyaknya iklan sedot WC yang ditempel di halte-halte Ibu Kota. Dia mengatakan akan melarang pihak mana pun memasang iklan sedot WC serta promosi antena televisi di beberapa halte. Juga di beberapa tempat keramaian lainnya.
"Mulai tahun ini saya larang, bikin kotor saja," kata Jokowi, sapaan Joko Widodo, saat memberi pengarahan kepada satuan kerja perangkat daerah di Balai Kota, Senin, 10 Maret 2014. "Kan di situ ada nomor telponnya, hubungi saja dan larang mereka."
Jokowi juga memperlihatkan selebaran iklan sedot WC dan promosi antena yang biasa ditempel di beberapa titik keramaian pada slide foto di layar belakangnya. Kemudian dia meminta aparat Satpol PP untuk menertibkan iklan sedot WC dan mengecat ulang beberapa lokasi di Jakarta.
Selain itu, Jokowi melarang pemasangan iklan di sisi fly-over yang bersinggungan dengan perempatan jalan. Menurut dia, hal itu membuat kotor, apalagi bagian rangka dari iklan tersebut dipenuhi plastik dan bahan baliho.
"Memang benar itu mendatangkan income buat Pemprov DKI," ujar dia. "Tapi buat saya estetika tetap nomor satu. Jadikan Jakarta ini ada penghuninya, ada yang memanajemen."
REZA ADITYA
Berita Terpopuler:
5 Akal Bulus Sejoli Pembunuh Ade Sara
Potongan Bodi Malaysia Airlines Ditemukan
Sejoli Bersaing Siksa Ade Sara