TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, memperkirakan penguatan rupiah yang berlangsung sepanjang pekan pertama Maret 2014 akan melambat. (Baca: Keseimbangan Baru Rupiah 11.400 per Dolar ).
Sebab, kata Albertus, bakal ada sentimen positif yang mendorong naiknya nilai tukar dolar Amerika. "Data pertumbuhan tenaga kerja baru Amerika yang berhasil melampaui ekspektasi, diprediksi akan membuat mata dolar kembali menguat," kata dia kepada Tempo, Ahad, 9 Maret 2014.
Menurut Albertus, perbaikan data pertumbuhan tenaga kerja non-pertanian berpotensi mengembalikan kepercayaan terhadap dolar. Di sisi lain, perbaikan data ketenagakerjaan tentu akan menguatkan dugaan percepatan pengurangan paket stimulus moneter bank sentral Amerika atau tapering off. “Ketika data ketenagakerjaan mengalami perbaikan, The Fed kian memiliki alasan kuat untuk mempercepat pemangkasan stimulus,” katanya.
Pada Jumat, 7 Maret 2014, rupiah menguat di kisaran 11.440 per dolar. Solusi jangka pendek krisis politik Ukraina dan memburuknya sebagian besar data perekonomian Amerika Serikat menekan dolar di pasar uang nasional. Sebagian besar kurs regional Asia pun menguat terhadap dolar selama sepekan. (Baca: Prospek Rupiah Kian Cerah ).
Menurut Albertus, laju penguatan rupiah yang meningkat terlalu signifikan berpotensi menurunkan kuantitas ekspor. Dengan pelemahan dolar, biasanya justru impor meningkat. Hal itu mulai terasa dalam rilis data neraca perdagangan Januari, yang mengalami defisit US$ 430 juta. (Baca juga: Perkuat Rupiah, BI Gandeng Bank Sentral Korea ).
Pada pekan kedua Maret 2014, investor menanti kepastian penyesuaian tingkat suku bunga acuan (BI Rate). Jadi, pelaku pasar tampaknya akan memilih untuk wait and see. Namun rencana lelang surat utang negara (SUN) berdenominasi valuta asing senilai US$ 250 juta akan menambah sentimen positif bagi rupiah. "Rupiah akan berada di kisaran 11.400-11.600 per dolar,” kata Albertus.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Ternyata Ahok Bisa Disuap
Alasan Penumpang Ini Naik Malaysia Airlines
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines