Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Noah Dilarang Diputar di Tiga Negara Arab

image-gnews
Film Noah. Noahmovie.co.uk
Film Noah. Noahmovie.co.uk
Iklan
TEMPO.CO, Kairo - Tiga negara di jazirah Arab melarang peredaran film Hollywood, Noah. Ketiga negara yang melarang atas dasar agama itu adalah Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

Perwakilan dari Paramount Pictures menuturkan adanya penyensoran bagi film yang dibintangi oleh aktor pemenang Oscar Russell Crowe dan Anthony Hopkins ini.

"Pekan ini secara resmi mengkonfirmasi bahwa film ini tidak akan diedarkan di negara mereka," ujar wakil dari Paramount Pictures, yang memproduksi film dengan biaya US$ 125 juta kepada Reuters, Ahad, 9 Maret 2014 waktu setempat. Larangan serupa sepertinya dikhawatirkan muncul di Mesir, Yordania, dan Kuwait. “Dalam pernyataan resmi disebutkan film ini bertentangan dengan ajaran Islam."

Film ini direncanakan tayang perdana pada 28 Maret mendatang. Film ini berkisah tentang Nabi Nuh yang berusaha menyelamatkan keluarga dan hewan-hewan dari banjir bah. Kisah ini sangat dihormati oleh umat Yahudi, Kristen, dan Islam. Bahkan, Al-Quran mengisahkan cerita ini dalam satu bab tersendiri.

Otoritas tertinggi  Islam Sunni dan pusat utama ajaran Islam Al-Azhar di Kairo juga mengeluarkan fatwa terhadap film ini pekan lalu. Mereka berkeberatan atas setiap tindakan yang menggambarkan utusan, nabi-nabi Allah, dan para sahabat Nabi Muhammad SAW. “Mereka memprovokasi perasaan para penganut,” demikian pernyataan dalam fatwa tersebut.

Beberapa film yang dilarang para ulama juga beredar pada beberapa tahun lalu, seperti Omar dan The Passion of The Christ. Beredarnya film-film seperti ini memang membuat kontroversi.

Jerry A. Johnson, Presiden National Religious Broadcasters (NRB), kelompok konservatif, mengatakan dia memastikan semua orang yang melihat film ini tahu ini adalah interpretasi imajinatif dari Kitab Suci, dan tidak literal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paramount merespons dengan menyetujui untuk mengeluarkan disclaimer pada iklan untuk film ini.

"Lisensi artistik telah diambil, kami percaya bahwa film ini benar pada esensi, nilai-nilai, dan integritas cerita yang merupakan landasan iman bagi jutaan orang di seluruh dunia.

REUTERS|HUFFINGTONPOST|DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hong Kong Siapkan Aturan Sensor Film Baru Dengan Dalih Keamanan Nasional

24 Agustus 2021

Para tamu berpose untuk foto bersama dalam sebuah seremoni bertema Hari Pendidikan Keamanan Hong Kong, China selatan, pada 15 April 2021. (Xinhua/Lui Siu Wai)
Hong Kong Siapkan Aturan Sensor Film Baru Dengan Dalih Keamanan Nasional

Pemerintah Hong Kong bersiap memperkuat dan melengkapi UU Keamanan Nasionalnya dengan aturan baru soal sensor film.


Hong Kong Gunakan UU Keamanan Nasional untuk Sensor Film

12 Juni 2021

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi meniru salam tiga jari dari film
Hong Kong Gunakan UU Keamanan Nasional untuk Sensor Film

Pemerintah Hong Kong mengeluarkan kebijakan baru perihal sensor film yang mengacu pada UU Keamanan Nasional. Pekerja film khawatir.


Cina Sensor Adegan LGBT di Film Bohemian Rhapsody

30 Maret 2019

Aksi Rami Malek memerankan Freddie Mercury dalam film Bohemian Rhapsody
Cina Sensor Adegan LGBT di Film Bohemian Rhapsody

Rasanya seluruh film Bohemian Rhapsody ini seakan-akan telah terpotong, padahal kenyataannya hanya memotong tiga menit.


Daftar Penerima Anugerah lembaga Sensor Film 2018

20 Oktober 2018

Lembaga Sensor Film dan Kompas TV bekerja sama menggelar Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 yang digelar Jumat 19 Oktober 2018. TEMPO/Aisha
Daftar Penerima Anugerah lembaga Sensor Film 2018

Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 kembali digelar di tahun ini


Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 Digelar, Fokus Sensor Mandiri

19 Oktober 2018

Lembaga Sensor Film dan Kompas TV bekerja sama menggelar Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 yang digelar Jumat 19 Oktober 2018. TEMPO/Aisha
Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 Digelar, Fokus Sensor Mandiri

Lembaga Sensor Film kembali menggelar malam penganugerahan kepada sejumlah film, sinetron yang memenuhi persyaratan terutama sensor mandiri.


Kebebasan Artistik, Film Paling Banyak Alami Ancaman

5 Mei 2017

Ilustrasi. thegamingliberty.com
Kebebasan Artistik, Film Paling Banyak Alami Ancaman

Para seniman di seluruh dunia masih belum bebas berekspresi
dengan karyanya. Masih jadi tantangan


Duh, Pakistan Larang Pemutaran Film Terbaru Shah Rukh Khan  

8 Februari 2017

Kiri: Foto masa kecil aktor Bollywood Shah Rukh Khan. Ia menjelma menjadi aktor yang membintangi banyak film-film India terlaris. Buzzfeed.com
Duh, Pakistan Larang Pemutaran Film Terbaru Shah Rukh Khan  

Salah satu alasan pelarangan karena film Raees menampilkan "muslim sebagai penjahat dan teroris".


AJI Kecam Aparat Tak Lindungi Pemutaran Film Pulau Buru  

17 Maret 2016

Poster film Pulau Buru Tanah Air Beta. istimewa
AJI Kecam Aparat Tak Lindungi Pemutaran Film Pulau Buru  

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam sikap Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat, yang enggan menjamin keamanan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta.


Lembaga Sensor Film Bukan Lagi Jagal Film  

16 Maret 2016

Ketua Lembaga Sensor Film Ahmad Yani Basuki merekomendasikan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir Netflix. TEMPO/Pingit Aria
Lembaga Sensor Film Bukan Lagi Jagal Film  

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Ahmad Yani Basuki mengatakan LSF bukan lagi "jagal film" karena proses penyensoran melibatkan diskusi dengan sineas.


Persoalan Film Indonesia: Antara Slamet Rahardjo dan Ang Lee  

16 Februari 2016

Mira Lesmana produser film berpose diantara roll film yang telah dibuatnya di rumah produksi film Miles Productions di Jakarta, 11 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Persoalan Film Indonesia: Antara Slamet Rahardjo dan Ang Lee  

Mulai sensor, tata edar, hingga keseluruhan Undang-Undang Perfilman.