TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Penerbangan, Dudi Sudibyo, mengatakan jalur penerbangan yang dilalui pesawat Malaysia Airlines dari Kuala Lumpur menunju Beijing relatif aman. "Wilayah pada jalur penerbangan itu tidak memiliki medan magnet," kata Dudi saat dihubungi, Ahad, 9 Maret 2014. "Tidak ada catatan juga pesawat hilang di situ, baru kali ini saja."
Dudi berujar, hilangnya pesawat dengan nomor penerbangan MH-370 itu bisa disebabkan banyak hal. Salah satunya jika ada ruang hampa di udara. "Tapi kembali lagi, itu hanya spekulasi dan harus menunggu ditemukannya kotak hitam dulu," ujarnya.
Kalaupun terjadi ruang hampa dan ketinggian bisa turun drastis, kata Dudi, kejadian itu tidak terlalu berpengaruh, apalagi dapat mengakibatkan pesawat jatuh. "Kondisi ruang hampa pernah saya alami waktu penerbangan ke Moskow beberapa waktu lalu, tapi itu tidak seberapa," katanya.
Pesawat Malaysia Airlines yang hilang itu berangkat dari Kuala Lumpur pada Sabtu, 8 Maret 2014, pukul 00.55 waktu setempat dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada pukul 06.30. Namun setelah dua jam perjalanan, pesawat yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak putus kontak.
Pesawat itu diduga jatuh di perairan Laut Cina Selatan. Tim penyelamat dari negara-negara yang paling dekat dengan jalur penerbangan itu menjelajahi area tersebut untuk melakukan pencarian.
REZA ADITYA
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita terpopuler lainnya:
Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung
Faisal Basri: Kesalahan Boediono, Mau Jadi Wapres
Ternyata Ahok Bisa Disuap
Ahok: Saya Punya Ambisi Jadi Presiden
Jokowi Maju, Gerindra: Ahok Korban Politik