TEMPO.CO, Yogyakarta - Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Yogyakarta mengaku sampai saat ini tak memiliki dana sepeserpun guna mempersiapkan kampanye terbuka yang sedianya digelar mulai pekan depan, 16 Maret 2014.
Ketua PKB Kota Yogyakarta Ahmad Suyanto menuturkan hasil laporan dana kampanye partai politik tahap kedua yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta awal Maret 2014 lalu benar adanya.
Dalam laporan yang telah dirilis KPU Kota Yogyakarta pekan lalu, PKB tercatat sebagai partai politik yang melaporkan dana kampanye paling minim, yakni hanya Rp 100 ribu. Kantong modal PKB ini terlihat timpang dibanding sebelas partai lain, yang melaporkan dana kampanye setidaknya Rp 10 juta.
"Memang sampai sekarang kami tak punya dana kampanye sedikit pun. Laporan itu tak mengada-ada," kata Suyanto kepada Tempo, Ahad, 9 Maret 2014.
Dalam laporan KPU itu, partai berkantong terbesar adalah Partai Gerindra, dengan dana kampanye sebesar Rp 496.495.770, diikuti Partai Golkar Rp 434.042.000, dan PDIP Rp 298.991.490.
Suyanto menuturkan meski PKB Kota Yogyakarta dalam pemilu legislatif ini mengajukan sepuluh calon legislator untuk bersaing, pihaknya tidak memasang target tinggi mendulang perolehan suara. Partai yang pada Pemilu 2009 gagal mendapatkan kursi di DPRD Kota Yogyakarta itu kini hanya pasrah menunggu bantuan dana baik dari pusat maupun provinsi. (Baca: Soal Dana untuk PKB, Mantan Bos Lion Air Bungkam)
Dengan tak adanya dana kampanye ini, PKB Kota Yogyakarta juga tak punya rencana akan menggunakan masa kampanye terbuka sebagai ajang mendulang simpati warga umum demi peningkatan suara. Misalnya, menggelar konvoi di jalan ataupun memperbanyak atribut peraga kampanye.
"Kami pilih cara efektif, kampanye dari kampung-kampung, terutama wilayah yang menjadi basis NU (Nahdlatul Ulama)," katanya. (Baca: Rhoma Irama dan Mahfud Md. Juru Kampanye PKB)
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler:
Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung
Ternyata Ahok Bisa Disuap
KBRI Klarifikasi WNI di Malaysia Airlines Hilang