TEMPO.CO, Kediri - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Kediri menghentikan penyelidikan pelanggaran pemilihan umum atau kampanye yang diduga dilakukan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pramono Anung di Daerah Pemilihan VI. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini diduga mendompleng acara dinas Pemerintah Kediri untuk kepentingan pemilihan.
Pramono dilaporkan melakukan kampanye saat menjadi narasumber sosialisasi kependudukan yang digelar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Kediri. Ketua Panitia Pengawas Kabupaten Kediri Muji Hardjito mengatakan calon legislatif itu tidak bisa dijerat dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu."Kita sudah melakukan kajian dan tidak menemukan unsur pelanggaran kampanye," kata Jito kepada Tempo, Senin, 10 Maret 2014.
Menurut Jito, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi dalam kegiatan kampanye, yakni disertai ajakan secara kolektif, penyampaian visi misi, serta pemaparan program oleh caleg. Namun, yang dilakukan Pramono pada acara itu adalah sebagai narasumber dalam kapasitasnya menjadi anggota DPR yang mengurus Rancangan Undang-Undang Administrasi dan Kependudukan serta e-KTP.
Meskipun tak terbukti, Jito meminta kepada lembaga pemerintah untuk tidak mengundang atau menghadirkan caleg dalam masa-masa sekarang ini. Walaupun tidak sedang berkampanye, kehadiran mereka akan tetap menjadi sorotan publik.
Selain Pramono Anung, ada dua caleg lainnya dari PDIP ikut hadir dalam acara di Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, pada 20 November 2013 lalu. Salah satunya adalah caleg DPRD Kabupaten Kediri Sulkani. Dia adalah anggota DPRD Kediri periode sekarang yang juga adik Bupati Kediri Haryanti Sutrisno.
Kehadiran para caleg PDIP itu langsung menuai reaksi dan kecaman keras dari masyarakat. Bahkan, sejumlah warga sempat melakukan unjuk rasa di kantor Dispendukcapil Kabupaten Kediri menuntut netralitas lembaga pemerintahan. "Meskipun bupatinya dari PDIP, tidak sepantasnya mendompleng acara dinas," ucap Untari, salah satu warga yang ikut dalam aksi unjuk rasa itu.
HARI TRI WASONO
Terpopuler
Kecelakaan Pesawat Malaysia Airlines Mirip Adam Air
Ayah Ade Sara Ingin Hafitd dan Assyifa Dihukum
Kenapa Berpaspor Palsu Bisa Naik Malaysia Airlines?