Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Status Gunung Slamet Masih Waspada

image-gnews
Hembusan asap kesekian kalinya mengepul dari kawah Puncak Gunung Slamet yang menjadikan meningkatnya status Gunung Slamet, Jateng (11/3). ANTARA/Idhad Zakaria
Hembusan asap kesekian kalinya mengepul dari kawah Puncak Gunung Slamet yang menjadikan meningkatnya status Gunung Slamet, Jateng (11/3). ANTARA/Idhad Zakaria
Iklan

TEMPO.CO, Pemalang - Kabut yang menyelimuti puncak Gunung Slamet sejak pagi perlahan beringsut sekitar pukul 16.20 WIB, Selasa, 11 Maret 2014. Kabut dari puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah itu menyingkit setelah hujan mengguyur sejak pukul 15.30 waktu setempat.

Namun hilangnya kabut dari puncak gunung berketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tidak berlangsung lama. Sepuluh menit berselang, kabut kembali menghadang pandangan dari pos pengamatan Gunung Slamet di Dusun Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. (Baca: 21 Pendaki Terjebak di Lereng Gunung Slamet)

Dari pantauan Tempo, tidak tampak adanya asap yang mengepul dari puncak gunung berapi itu. "Memang aktivitasnya relatif menurun dibandingkan kemarin Senin," kata Kepala Pos Pengamatan Gambuhan, Sudrajat, Selasa, 11 Maret 2014.

Sudrajat mengatakan, hingga pukul 17.30, tidak terpantau adanya asap dari Gunung Slamet. Grafik rekaman dari seismograf (alat pengukur dan perekam pergerakan tanah) juga terlihat stabil dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. "Kemarin ada enam kali letusan asap. Tapi yang tampak secara visual hanya tiga kali," kata Sudrajat.

Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan status Gunung Slamet dari waspada kembali menjadi normal. Sudrajat tidak bisa memastikan sampai kapan status waspada terus disematkan pada gunung yang dikelilingi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami ikuti saja apa maunya Gunung Slamet. Kami akan terus memantau aktivitasnya," ujar Sudrajat. Sebab, tidak menutup kemungkinan pergerakan tanah yang terekam seismograf yang sore ini stabil akan berubah pada malam atau keesokan harinya. Menurut Sudrajat, status waspada itu belum mengganggu aktivitas warga setempat.

Dengan status waspada, penduduk hanya dilarang mendekati kawasan dalam radius dua kilometer dari puncak Gunung Slamet. Status waspada diprediksi bisa berlangsung lebih dari satu bulan. "Warga di luar radius dua kilometer dari puncak tetap aman. Hanya pendakian yang dilarang," kata Sudrajat. (Baca: Gua Lumpur Lava Gunung Api Ditemukan di Persawahan)

Kepala Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Sugondo, mengatakan permukiman terdekat dari puncak Gunung Slamet berjarak 5,5 kilometer. "Kalau kawasan dalam radius dua kilometer dari puncak itu hanya hutan lindung. Tidak ada permukiman," kata Sugondo.

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.