TEMPO.CO, Purbalingga - Dari 21 pendaki yang dicari keberadaanya di Gunung Slamet, Jawa Tengah, kini tinggal 16 pendaki yang belum diketahui keberadaannya. Tim SAR Kutabawa tengah mencari para pendaki tersebut.
"Kami sedang melakukan perjalanan, melakukan evakuasi 16 pendaki yang belum diketahui keberadaannya," kata anggota SAR Kutawaba di pos Bambangan, Purbalingga, Slamet Hardiyansah, Selasa, 11 Maret 2014.
Ia mengatakan tim harus menembus pekatnya kabut malam karena mereka berangkat sekitar pukul 18.00 WIB. Hujan juga sempat mengguyur lereng Slamet menjelang sore hari. Berdasarkan manifes pendakian di pos Bambangan, ke-16 pendaki itu berasal dari Jakarta.
Kiki, 27 tahun, pendaki asal Pekalongan, mengatakan mereka bertemu pendaki dari Jakarta di sekitar pos II dan pos V. "Kami tidak melanjutkan ke puncak karena sebelumnya sudah dilarang petugas," ujarnya. (Baca: Status Gunung Slamet Masih Waspada)
Berdasarkan catatan di pos Bambangan, pendaki Slamet yang belum turun terdiri atas tiga kelompok. Kelompok pertama berasal dari Yogyakarta, yakni Stanley Risaranti, Denis Bimbin, Micahel Daud Tonda, Satrio Pangauan, dan Arthur. Kelompok kedua berasal dari Jakarta, yakni Risnandar, Iqbal, Guntur, Buyung Maaz, Doni, Ocit, Ngadap, Puspo, dan Novi. Kelompok ketiga berasal dari Kampung Baru, Jakarta Barat, yakni Anwar Assyubali, Ahmad Fadhi, Achmad Disbit Fathony, Maulana Shidqi, Hafani, Achmad Sobari, Roy Rianto, Irwandi Septian, dan Ardiansyah.
Para pendaki asal Yogyakarta mestinya sudah turun pada Selasa, 11 Maret 2014. Adapun dua kelompok pendaki lain, yang berangkat Senin, 10 Maret 2014, akan turun keesokan hari.
ARIS ANDRIANTO