TEMPO.CO, Damaskus – Jumlah anak yang terkena dampak dari perang saudara di Suriah meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Setidaknya ada 5,5 juta anak yang terkena dampak konflik pada tahun ini.
Jumlah ini, seperti dilaporkan UNICEF, naik lebih dari dua kali lipat. Pada Maret 2013, UNICEF memperkirakan konflik Suriah telah mempengaruhi sekitar 2,3 juta anak di negara tersebut. Dengan total 5,5 juta anak, sekitar 2 juta di antaranya membutuhkan perawatan psikologis.
“Perang ini harus berakhir, sehingga anak-anak dapat kembali ke rumah untuk membangun kembali kehidupan mereka dengan aman bersama dengan keluarga dan teman-temannya,” kata Direktur UNICEF Anthony Lake kepada Reuters, Senin, 10 Maret 2014.
Laporan UNICEF ini dirilis setelah Save The Children, sebuah kelompok advokasi internasional yang memperjuangkan hak anak, mengeluarkan penilaian yang buruk terhadap sistem kesehatan Suriah bagi anak-anak di negara itu.
Sementara itu, jumlah pengungsi yang masih berusia anak-anak juga terus meningkat. Pada tahun lalu, jumlah ini hanya berkisar 920 ribu anak. Kini, jumlahnya meningkat hampir 3 juta, dengan sekitar 425 di antaranya masih berusia di bawah 5 tahun.
Masalah ini menjadi begitu serius. Bahkan UNICEF menyebut Suriah sebagai tempat paling tak aman di dunia untuk ditempati anak-anak.
“Tahun ketiga perang ini harus menjadi tahun terakhir,” ujar Lake.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Terungkap, 'Penumpang Gelap' Malaysia Airlines
'Penumpang Gelap' Malaysia Airlines Berwajah Asia
Yang Tak Kita Tahu Soal Raibnya Malaysia Airlines
Pesawat Celaka, Saham Malaysia Airlines Ambruk