Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Punya Teknik Rumit untuk Kelabui Sanksi PBB

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Kim Jong Il (kanan) bersama putranya, Jong Un (kiri). AP/Korean Central News Agency via Korea News Service
Kim Jong Il (kanan) bersama putranya, Jong Un (kiri). AP/Korean Central News Agency via Korea News Service
Iklan

TEMPO.CO, New York - Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan Korea Utara semakin mengembangkan teknik terbaru dengan melibatkan kedutaan besarnya dalam memfasilitasi perdagangan senjata ilegal. Teknik yang canggih dan rumit itu dikembangkan untuk menghindari sanksi PBB.

Dalam laporan PBB setebal 127 halaman itu, Korea Utara disebut membuat pembukuan keuangan yang lebih rumit dalam pembelian senjata lewat jalur terlarang sehingga negara yang terisolasi ini bisa melakukan transaksi tanpa terlacak.

Laporan PBB ini disusun oleh tim panel yang beranggota delapan orang ahli. Laporan ini juga merupakan bagian dari kepatuhan pembukuan tahunan Korea Utara dengan pemberlakuan sanksi PBB dalam menanggapi program nuklir dan rudal terlarang Pyongyang. Laporan tim panel ini diteruskan kepada Dewan Keamanan PBB.

"Dari beberapa insiden yang dianalisis dalam laporan, panel menemukan bahwa (Korea Utara) membuat peningkatan penggunaan teknik berganda dan berjenjang untuk mengelabui proses pelacakan," bunyi ringkasan dari laporan PBB, seperti dilansir Reuters, Selasa, 11 Maret 2014.

Laporan itu juga mengungkapkan Kedutaan Besar Korea Utara di Kuba dan Singapura diindikasi mengorganisasi pengiriman ilegal onderdil pesawat jet tempur dan rudal yang ditemukan pada kapal kontainer Korea Utara pada Juli tahun lalu di Panama.

Panama menyita kapal Chong Chon Gang yang mencoba menyelundupkan senjata peninggalan Soviet, termasuk dua jet tempur MiG-21, yang disembunyikan di bawah ribuan ton gula. Setelah penemuan itu, Kuba mengakui tengah mengirim senjata "usang" peninggalan Soviet yang akan diperbaiki di Korea Utara dan dikembalikan ke Kuba. (baca:PM Libya Ancam Bom Kapal Korea Utara)

Adapun Kedutaan Besar Korea Utara di Singapura tidak bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa Korea Utara berusaha keras untuk menyamarkan armada pelayaran niaganya dan memupuk jaringan perusahaan yang rumit di luar sistem keuangan internasional yang dapat digunakan untuk membeli barang, baik yang dilarang maupun yang diperbolehkan.

Di bawah sanksi PBB, Korea Utara dilarang mengirim dan menerima kargo yang berkaitan dengan program nuklir dan rudal mereka. Impor beberapa barang mewah pun dilarang. Juga penerimaan uang tunai dalam skala besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim panel mengutip kasus transaksi "luar biasa rumit" yang melibatkan kontrak oleh maskapai nasional, Air Koryo, untuk membeli pesawat baru pada 2012. Disebutkan, ada 109 pembayaran terstruktur melalui delapan perusahaan Hong Kong yang teregistrasi. Perusahaan itu menegaskan diri sebagai mitra dagang Air Koryo dan terikat pendanaan lewat utang. Sanksi PBB tidak melarang Korea Utara membeli pesawat sipil.

REUTERS | ROSALINA

Berita Terkait




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.