Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Pembunuh Balita Tak Ingin Anaknya Hidup Miskin  

Editor

Harun Mahbub

image-gnews
Fahrul, korban selamat pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri menunjukan toren air tempat adiknya terbunuh di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (13/3). TEMPO/Erick P Hardi
Fahrul, korban selamat pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri menunjukan toren air tempat adiknya terbunuh di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (13/3). TEMPO/Erick P Hardi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung Barat - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi Ajun Komisaris Suparma mengatakan tim penyidik masih mendalami motif Dedeh Uum menghabisi dua anak kandungnya hingga menewaskan Asiyah Faunny, 2 tahun. Pemeriksaan ibu dari Rizaldi, 15 tahun; Fahrul, 8 tahun; dan Aisyah tersebut akan melibatkan ahli kejiwaan.

"Psikiater atau psikolog kami libatkan untuk memeriksa kewarasan tersangka, juga untuk memastikan jangan sampai tersangka ini pura-pura gila,"ujar Suparma kepada Tempo, Selasa, 11 Maret 2014, malam. Polisi sudah meminta bantuan ahli psikologi dari Polda Jawa Barat. "Kalau permohonan diterima, mungkin Rabu (12 Maret) sudah diperiksa psikiater."

Bantuan ahli kejiwaan diperlukan menyusul pengakuan Dedeh sejauh ini. Kepada polisi, misalnya, Dedeh mengaku tak menyesal membunuh Aisyah, putri bungsunya. "Dia (Dedeh) bilangnya malah senang karena Aisyah sekarang sudah di surga. Dia malah kecewa karena belum berhasil membunuh dua anaknya yang lain," tuturnya. (Baca : Ibu Pembunuh Anak Terancam Hukuman Mati)

Dedeh juga mengaku merencanakan pembunuhan dengan cara menenggelamkan kedua anaknya ke dalam tangki di lantai dua rumah saat korban tertidur di malam hari. "Rencana pembunuhan sudah dia pikirkan sejak tiga hari sebelum kejadian. Alasan membunuh karena dia tak ingin anak-anaknya menderita hidup miskin. Dedeh ini kecewa karena bisnisnya selalu gagal," ucap Suparma.

Rencana itu tersangka laksanakan pada Selasa, 11 Maret, dinihari. Awalnya, tutur Suparma, Dedeh hendak membunuh Fahrul lebih dulu. "Tapi saat dia (Dedeh) mengikat kaki korban dengan tali kain yang sudah disiapkan, Fahrul terbangun dan protes."Kenapa Fahrul diikat," ujar si anak. Rencana lalu ditunda menunggu Fahrul ini tertidur lagi," tutur Suparma.

Lalu sambil menunggu Fahrul pulas, Dedeh membopong Aisyah ke lantai dua rumah. Tanpa mengikat kaki-tangan korban, Aisyah dia masukkan ke lubang tangki toren air berkapasitas 1000 liter yang berisi air separuh di lantai dua. "Setelah tubuh korban masuk air, terus dia tinggalkan begitu saja. Dia terus ke kamar, mengikat kaki dan tangan Fahrul yang sudah pulas lagi," kata Suparma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti Aisyah, Suparma menuturkan, tubuh Fahrul yang sudah terikat lalu dibawa tersangka ke lantai dua rumah untuk dimasukkan ke dalam tangki yang sama. "Tapi karena tubuh Fahrul ini lebih besar, dia tidak bisa tenggelam dalam tangki yang isinya tidak penuh. Fahrul ahkhirnya bisa keluar dari toren dan menyelamatkan diri setelah ibunya kabur," kata dia.

Kepada polisi, Dedeh juga mengaku tak takut dipenjara ataupun dirawat di rumah sakit jiwa. Tersangka, kata Suparma, bahkan mengaku punya gen gila. "Karena saat ini ada salah satu saudaranya yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Cisarua (Bandung Barat). "Nah, makanya tersangka akan didampingi psikiater untuk memastikan kewarasan dan tingkat depresinya, juga motifnya," kata dia.

ERICK P. HARDI

Terpopuler
Dukun Kondang Ikut Cari Malaysia Airlines
Kazem Ali, Pemesan Tiket Malaysia Airlines, Diburu
Anas Urbaningrum Cuci Uang di Restoran Jepang?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

7 jam lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

1 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

Pengerahan pasukan TNI-Polri itu berlangsung setelah TPNPB OPM pimpinan Matius Gobai membunuh Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey.


TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

1 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

TPNPB OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan Bripda Oktavianus Rebuara, polisi yang bertugas di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Polisi Tangkap 3 Warga dalam Kasus Tewasnya Bripda Oktovianus di Yahukimo

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Tangkap 3 Warga dalam Kasus Tewasnya Bripda Oktovianus di Yahukimo

Bripda Oktovianus Buara ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah pertigaan jalan sekitar ruko Block B, jalan Papua, Yahukimo.


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

1 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

2 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

3 hari lalu

Pegiat pelanggar HAM berat yang diiniasi Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan (JSKK), Jaringan Relawan Kemanuasiaan Indonesia (JRKI) dan Korban Tindak Kekerasan (kontras) melakukan aksi kamisan yang ke-804 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024. Aksi tersebut menuntut Presiden RI Joko WIdodo untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM beat secara berkeadilan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

4 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

4 hari lalu

Terpidana hukuman  penjara seumur  hidup Ferdy Sambo  menjalani pemeriksaan  administratif  di Lapas Salemba, Kamis 24 Agustus 2023. Foto: Ditjendpas
Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.