TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan demonstrasi pertempuran anti-kapal selam dalam Gelar Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI Angkatan Laut di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Rabu, 12 Maret 2014.
Atraksi itu menampilkan sebuah kapal selam musuh yang dideteksi oleh kapal permukaan anti-kapal selam. Tidak lama kemudian, belasan roket RBU-6000 ditembakkan dari armada korvet kelas Parchim. Selang beberapa menit, pesawat Casa NC 212 milik Skuadron Udara 600 terbang di atas KRI Sultan Iskandar Muda. Sebuah torpedo kembali dilepaskan dan tepat mengenai kapal selam musuh.
Sebelumnya atraksi sailing pass kapal perang Indonesia yang terbagi dalam dua divisi, terdiri dari 12 unsur KRI Komando Armada RI Kawasan Timur dan Komando Armada RI Kawasan Barat, melintas di depan podium penjuru divisi 1, KRI Sultan Hasanuddin bernomor lambung 366. KRI Sultan Hasanuddin merupakan salah satu dari empat kapal kelas Sigma atau Ship Integrated Geometrical and Modular Approach.
Menurut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, demonstrasi tersebut merupakan bagian dari alat utama yang dimiliki TNI Angkatan Laut dalam rencana strategi 2005-2009 dan modernisasi peralatan 2010-2014.
Beberapa alutsista yang telah datang adalah empat unit kapal perang Korvet Kelas Sigma, empat unit KRI Kelas (LPD) Landing Platform Dock dengan dua unit dibuat di PT PAL, empat unit Kapal Cepat Rudal (KCR) tipe 40 M, dan dua unit Kapal Patroli Cepat (PC) tipe 43 M buatan industri pertahanan dalam negeri. "Untuk Korps Marinir TNI AL, telah datang 54 unit tank amfibi jenis BMP-3F dan satu unit BREM-L (tank recovery) serta 15 unit panser LVT 7 A1," kata Purnomo.
Selain itu, telah datang dua unit CN 235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) buatan PT Dirgantara Indonesia, empat unit pesawat latih bonanza G-36, dan tiga unit heli Bell-412 EP. Dalam waktu dekat akan didatangkan tiga unit kapal perang fregat kelas MRLF (Multi Role Light Fregat), tiga unit kapal cepat rudal (KCR) tipe 60 M buatan PT PAL, dan dua unit kapal patroli cepat (PC) tipe 43 M buatan industri pertahanan dalam negeri.
Sejumlah pengadaan alutsista matra laut membutuhkan waktu yang lebih lama hingga melampaui masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II pada 20 Oktober 2014. Karena itu, beberapa alutsista disajikan dalam bentuk miniatur, yaitu tiga unit kapal selam. Satu di antaranya dibuat di Indonesia sebagai bagian alih teknologi. Sedangkan dunia unit kapal perusak kawal rudal (PKR) jenis frigate sebagian modulnya dikerjakan di Indonesia. Adapun kapal layar latih (tall ship) pengganti kapal layar latih Dewa Ruci yang sudah tua, 62 tahun.
Tiga unit kapal angkut tank salah satu di antaranya untuk mengangkut tank Leopard, dua unit kapal bantu hidro oseaonografi (BHO), dan dua unit kapal bantu cair minyak (BCM) dibuat industri pertahanan dalam negeri. TNI AL juga akan diperkuat lagi dengan tiga unit pesawat CN 235 MPA buatan PT Dirgantara Indonesia, sebelas unit heli anti-kapal selam (AKS) yang dilengkapi dipping sonar dan torpedo, lima unit panser BTR-4, dan satu baterai multi-launcher rocket system (MLRS). Seluruh alat itu diharapkan sebagai kekuatan pertahanan yang disusun dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) guna menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks.
Presiden SBY juga sempat meninjau alutsista tersebut didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, KSAD Jenderal TNI Budiman, KSAL Laksamana TNI Dr Marsetio, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Menteri Pendidikan M. Nuh, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, Kapolri Jenderal Sutarman, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Panglima Komando Armada Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Agung Pramono, dan anggota Komisi I DPR RI.
Presiden beserta rombongan juga menyempatkan diri untuk naik kapal angkut penumpang KRI Yudistira. Kegiatan Presiden diakhiri dengan menuliskan pesan dan kesan di kanvas dan penyerahan cendera mata.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terpopuler
Status Gunung Slamet Masih Waspada
Telepon Penumpang Malaysia Airlines Aktif
Lenovo Giat Pasarkan Perangkat All-in-One
Orang Tua Ade Sara Akan Minta Maaf ke Pelaku