TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Hari Musik Nasional 9 Maret lalu memberikan penghargaan kepada tujuh tokoh musik di Tanah Air. Hal ini seperti dijelaskan oleh Ketua Pappri (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik) Tantowi Yahya pada Selasa, 11 Maret 2014.
Menurut Tantowi, penerima penghargaan ini antara lain almarhum Chrismansyah Rahadi (Chrisye), almarhum Djauhar Zaharsjah Fachrudin Roesli (Harry Roesli) sebagai komponis, dan Eros Djarot sebagai komposer.
Berikutnya almarhum Nano Suratno (Nano S.) sebagai pencipta lagu, Addie Muljadi Sumaatmadja (Addie MS) sebagai musikus, Pono Banoe sebagai pendidik musik, dan Frans Sartono sebagai pemerhati musik. "Ini sebagai apresiasi terhadap mereka yang berjasa di bidang musik di Indonesia," kata Tantowi.
Adapun untuk pemilihan nama para tokoh musik tersebut diusulkan panitia Karya Bakti Musik yang terdiri atas Johnny W. Maukar dari Pappri, Dwiki Dharmawan, Yudi Sukmayadi, Adib Hidayat, Tika Bisono, Ermy Kullit, dan Julianus Limbeng. (Baca: Hari Musik, Netral Mau Pemerintah Basmi Pembajakan)
"Musik telah memberikan sumbangan sejak zaman sebelum kemerdekaan melalui lagu-lagu yang mengobarkan semangat perjuangan. Dan musik akan menjadi konstribusi dan eksistensi bangsa. Jujur saja, kini musik juga menjadi nilai dan potensi ekonomi," kata Tantowi.
Dia mengatakan industri dan bisnis musik di Indonesia mendominasi negeri sendiri. "Musik berbeda dengan film. Musik tak hanya jadi tuan rumah di Indonesia, tapi juga jadi raja di negeri sendiri dan sudah berlangsung sejak puluhan tahun berjaya hingga kini," ujarnya.
Penerima penghargaan yang hadir dalam acara tersebut, Eros Djarot, mengatakan memberi apresiasi pada pemberi penghargaan, "Karena sebagai komposer, saya berkarya tak mengharapkan penghargaan," kata Eros.
HADRIANI P.
Berita Terpopuler
Rachmawati Menangi Gugatan Hak Cipta Film Soekarno
Glenn Fredly Sebarkan Cerita Damai di Maluku
Nikmati Maluku, Shafira Rela Berat Badan Naik
PSY Segera Luncurkan Album Baru