Dua orang tersangka pembunuh Ade Sara, Ahmad Imam Al Hafitd (19) alias Hafiz dan Assyifa Ramadhani (18) alias Syifa dengan wajah tertutup, tiba di Polda Metro Jaya untuk pelimpahan berkas dari polres Bekasi, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan (11/3). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun, dan Assyifa Ramadhani, 19 tahun--tersangka pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto--pada Rabu, 12 Maret 2014, mengunjungi rumah orang tua Ade Sara. Mereka menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Ade Sara. (Baca: Pembunuh Ade Sara Jalani Tes Kejiwaan)
Tiba sekitar pukul 20.15 WIB di kediaman orang tua Sara di Jalan Layur, Blok ABCD RT 07 RW 11, Rawamangun, Jakarta Timur, orang tua Syifa dan ibu Hafitd didampingi para pengacara mereka.
Saat datang, ibu Syifa dan ibu Hafitd langsung memeluk Elizabeth Diana, ibu Ade Sara. Isak tangis mewarnai pertemuan itu. Mereka bertemu selama 15 menit. Tak ada kata-kata dari para orang tua pelaku saat meninggalkan rumah orang tua Ade Sara sekitar pukul 20.30 WIB. Keluarga dari Syifa meminta wartawan tidak melakukan wawancara.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih
1 hari lalu
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih
Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak
3 hari lalu
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak
Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili
9 hari lalu
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili
Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB
10 hari lalu
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB
Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar
12 hari lalu
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar
Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal
13 hari lalu
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal
Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap
13 hari lalu
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap
Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi
13 hari lalu
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi
Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri
13 hari lalu
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri
Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat
16 hari lalu
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri