TEMPO.CO , Jakarta:Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah masih menunggu kepastian suku bunga acuan (BI Rate). Peluang kenaikan BI Rate membuat pelaku pasar melepas aset-aset investasi bernilai rupiah. "Bagi investor mata uang, kepastian BI Rate sangat pengting," ujarnya, Rabu, 12 Maret 2014.
Menurut Lukman, nilai tukar rupiah pada level 11.400 per dolar AS sesungguhnya masih sesuai dengan fundamental ekonomi dalam negeri. Karena itu, bila rupiah mencapai level 11.300, faktior pendorongnya adalah optimisme atas prospek ekonomi pada masa mendatang. “Jika bergerak dalam kisaran 11.400 -11.500, itu masih hal yang wajar,” kata dia.
Membesarnya risiko perekonomian Cina menyebabkan permintaan dolar sebagai instrumen investasi safe haven cenderung meningkat. Hal ini tentu akan memberi dampak positif pada pergerakan dolar di pasar mata uang. Hari ini ada kemungkinan rupiah masih berada dalam level 11.300-11.500.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, memastikan tidak akan mengubah kebijakan moneter ketat dengan menaikkan suku bunga acuan. "Semua tergantung data dan fakta yang akan dibahas pada Rapat Dewan Gubernur besok (hari ini, Kamis, 13 Maret 2014)," ujarnya.
MEGEL JEKSON
Terpopuler
- Telepon Penumpang Malaysia Airlines Aktif
- Tiga Hal yang Mengungkap Pembunuh Ade Sara
- Orang Tua Ade Sara Akan Minta Maaf ke Pelaku