TEMPO.CO, Jeddah - Kerajaan Arab Saudi dan Kuwait menahan dua anggota Al-Ikhwan Al-Muslimun setelah Kairo meminta dunia internasional menangkap aktivis organisasi yang dianggap kelompok teroris. Dua anggota yang ditahan itu termasuk seorang bekas anggota parlemen.
Kantor Kejakasaan Agung Mesir dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu, 12 Maret 2014, mengatakan, mereka mendapatkan informasi dari interpol bahwa bekas politisi Akram el-Shaer ditahan di Arab Saudi, sedangkan Mohammed el-Qabouti ditangkap di Kuwait.
Pernyataan tersebut menjelaskan, kedua orang itu memang diburu lantaran terlibat dalam kekerasan di tanah kelahirannya, Port Said, menyusul kerusuhan pada Agustus 2013 yang melibatkan kelompok pro-Mursi dan ratusan demonstran di Kairo.
Penahanan ini merupakan kasus pertama yang dilaporkan atas kerjasama internasional untuk menahan anggota Al-Ikhwan. Pada 2013 lalu, Mesir menyatakan bahwa Al-Ikhwan adalah kelompok teroris. Pernyataan itu mendapatkan dukungan dari Arab Saudi, namun Kuwait tidak melakukan sikap serupa. Mesir menuduh Al-Ikhwan berada di balik gelombang kekerasan melawan kekuasaan Presiden Muhamad Mursi.
AL JAZEERA | CHOIRUL