TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan masa pencarian pesawat MH-370 milik Malaysia Airlines yang hilang Sabtu pekan lalu, 8 Maret 2014, mungkin akan diperpanjang. "Karena alasan kemanusiaan, kemungkinan bisa ditambah kalau ada penemuan baru yang mencurigakan," kata Hadi ketika dihubungi Tempo, Kamis, 13 Maret 2014.
Menurut standar operasional prosedur search and rescue (SAR), masa pencarian MH-370 dijadwalkan hanya tujuh hari. Namun, hingga hari keempat, pencarian yang menggunakan pesawat intai TNI AU Boeing 737-200 belum menemukan apa pun. (Baca juga: Tragedi Malaysia Airlines, AS Pernah Ingatkan Soal Boeing 777)
Pesawat B-737 Surveillance yang dipimpin Letkol (Pnb) Bambang Sadewo sudah menyisir Selat Malaka, perbatasan Malaysia-Thailand, dan seluruh wilayah yang dekat NKRI sejak Senin, 10 Maret 2014.
TNI AU menugaskan 14 kru dalam B-737 Surveillance. Mereka adalah seorang pilot merangkap kapten pesawat, dua kopilot, satu teknisi, satu pembantu teknisi, dan sembilan pengamat.
Pesawat Malaysia Airlines yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak diperkirakan hilang di sekitar wilayah udara Vietnam pada pukul 02.40 waktu setempat, Sabtu, 8 Maret 2014. Pesawat raib dua jam setelah tinggal landas dari Kuala Lumpur dinihari pukul 00.41 waktu setempat. Pencarian Malaysia Airlines melibatkan delapan negara, termasuk Indonesia.
TIKA PRIMANDARI