TEMPO.CO , Jakarta: Eli Muliawati, 50 tahun, ditemukan dengan harta Rp 17 juta di antara rongsokan yang ia miliki saat terjaring petugas satuan polisi Pamong Praja dan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat di Gondangdia, Jakarta Pusat.
Kini ia kembali menghuni Panti Sosial Bina Insan. Sebenarnya bukan kali pertama bagi Eli tinggal di penampungan itu. Ia pernah terjaring dalam operasi yang sama setahun lalu. Kepala Seksi Bimbingan dan Penyaluran Miyarum Sari mengatakan saat ditangkap tahun lalu, Eli hanya membawa uang yang nilainya tak mencapai Rp 10 ribu. Namun kemarin, petugas menemukan uang Rp 17 juta dalam berbagai pecahan.
"Uang tersebut berada dalam gulungan-gulungan bernilai Rp 100 ribu yang bercampur dengan plastik botol air minum mineral," kata Miyarum kepada Tempo, Rabu 12 Maret 2014.
Di gerobaknya, Eli memiliki sebuah tape, aki, pompa, dan dongkrak. Tape, digunakannya untuk menghibur dirinya saat lelah memulung dengan tenaga aki. Sedangkan pompa dan dongkrak digunakannya untuk perlengkapan gerobak. Selain memulung, Eli juga pernah mencoba pekerjaan lain seperti buruh di pabrik kaus dan sepatu. Namun menurutnya, memulung plastik lebih menyenangkan ketimbang menjadi buruh. "Saya sering mengantuk kalau kerja. Saya nggak punya bos kalau memulung, jadi uangnya bisa saya simpan sendiri," kata dia. (Baca berita lainnya: Cerita Sopir Derek Temukan Jasad Ade Sara dan Kisah Ahok Dikerjai Anak Buahnya)
LINDA HAIRANI
Berita Lainnya:
Tiga Hal yang Mengungkap Pembunuh Ade Sara
Orang Tua Ade Sara Akan Minta Maaf ke Pelaku
Bos Sido Muncul Tergugah Ketabahan Orang Tua Ade
Siapa Bimo Putranto, Eks Tim Sukses Jokowi
Tujuh Fakta Terkait Hilangnya Malaysia Airlines