TEMPO.CO, Pekanbaru - Kementerian Lingkungan Hidup memberi rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk meningkatkan status bencana asap menjadi darurat nasional. Kabut asap pekat yang membekap Riau sebulan terakhir dinilai sangat membahayakan kesehatan masyarakat. Sejauh ini sudah 55.422 jiwa warga Riau terserang penyakit karena terpapar asap.
"Kabut asap semakin pekat, Riau sudah tidak layak huni," kata Kepala Bidang Inventarisasi dan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Pusat Pengelola Ekologi Regional Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup Ahmad Isroil kepada wartawan, Jumat, 14 Maret 2014, di Posko Penanggulangan Bencana Asap Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. (baca : Gagal, Water Bombing Atasi Asap Pekat di Riau)
Menurut Isroil, kualitas udara di Riau sudah sangat berbahaya--indeks pencemaran kualitas udara (ISPU) di sejumlah wilayah Riau mencapai 300-500 Psi atau berbahaya. Data Dinas Kesehatan menyebutkan 48.390 jiwa terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), radang paru-paru (pneunomia) 991 jiwa, asma 1.872 jiwa, dan iritasi kulit 2.481 jiwa.
Untuk itu, kata Isroil, Kementerian Lingkungan Hidup meminta Pemerintah Provinsi Riau membuat peraturan gubernur terkait dengan pelarangan aktivitas warga di luar rumah, meliburkan karyawan swasta dan pegawai negeri bagi yang sensitif terpapar asap, seperti ibu hamil dan penderita asma, serta memerintahkan Dinas Pendidikan Riau untuk bertindak tegas terhadap sekolah yang belum meliburkan siswa. "Kami meminta Pemerintah Provinsi Riau untuk memberikan pelayanan gratis bagi penderita penyakit terpapar asap," katanya.
Tuntutan serupa juga dilayangkan warga Riau. Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menetapkan Riau dalam status bencana nasional akibat asap. "Presiden segera mengambil tindakan nyata. Kami sarankan untuk meminta pihak asing membantu padamkan api," kata kordinator aksi, Zainuddin, kepada wartawan saat menggelar aksi demo di depan kantor Gubernur Riau. (Baca: SBY Janji Ambil Alih Penanganan Asap di Riau )
Kabut asap pekat yang mengepung Pekanbaru hari ini melumpuhkan aktivitas warga. Seluruh lembaga pendidikan, mulai taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, diliburkan. Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II terpaksa ditutup hingga tiga hari ke depan. Jarak pandang sangat pendek dibanding hari sebelumnya, yakni 100-500 meter. Sebanyak 86 penerbangan, baik keberangkatan maupun kedatangan, batal terbang. (Baca: Cuit Agnes Monica dan Iwan Fals Soal Asap Riau )
RIYAN NOFITRA
Terpopuler
Ericsson dan Philips Tawarkan Penerangan Jalan Terkoneksi
Indonesia Harus Bangun Lembaga Sertifikasi Profesi
Polisi Tangkap Mahasiswa Perekam Hubungan Intim