TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Dewan Pertimbagan Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengingatkan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie agar lebih gigih berjuang menghadapi Pemilihan Umum Legislatif pada 9 April mendatang. Alasannya Golkar menghadapi pertarungan sengit dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang segera mendeklarasikan Gubernur DKI, Joko Widodo, itu sebagai calon presiden sebelum Pileg nanti.
"Setelah pendeklarasian Jokowi sebagai calon presiden, satu-satunya cara Ical untuk menghadapi Jokowi adalah 'all out' ke bawah mendekati masyarakat untuk memenangkan hati rakyat," kata Akbar saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 Maret 2014. (Baca: Kriteria Cawapres Aburizal Bakrie Versi Akbar).
Menurut Akbar majunya Jokowi akan mempengaruhi pertimbangan sebagian masyarakat dalam memilih. Namun dia yakin, bila Ical lebih gigih, suara pemilih Golkar tak akan berpaling. Alasannya selama ini Golkar sudah punya basis pemilih yang loyal. Pemilih golkar juga sudah punya keterikatan dengan caleg-caleg di setiap daerah pemilihan. (Baca: Akbar Tandjung Tak Peduli Elektabilitas Ical).
Untuk bisa menggenjot suara partai, Ical kata Akbar juga harus bisa memobilisasi mesin partai untuk bekerja lebih keras. Caleg Golkar juga harus bersatu mensukseskan Golkar dalam pemilu. Tak hanya lolos ambang batas parlemen, Golkar juga diharapkan bisa memenuhi ambang batas presiden, yaitu 20 persen suara di pemilu agar bisa mengusung capres dalam pilpres.
Sebelumnya PDI Perjuangan sudah menyatakan akan mendeklarasikan Joko Widodo sebagai calon presiden. Deklarasi akan dilakukan sebelum pemilu legislatif digelar pada 9 April mendatang. Saat ini PDI Perjuangan tengah mennggodok waktu yang tepat untuk menggelar deklarasi. (Baca: Akbar Tandjung Persilakan JK Nyapres di Luar Golkar).
IRA GUSLINA SUFA