TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menerima 24 unit panser Anoa dari PT Pindad (persero) di kompleks Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian atau Indonesian Peace and Security Centre di Bukit Santi Dharma, Sentul, Bogor, Jumat, 14 Maret 2014. Dalam upacara serah-terima pagi ini, Direktur Utama PT Pindad Tri Hardjono menyerahkan secara simbolis miniatur panser Anoa kepada Panglima Moeldoko.
Moeldoko mengaku puas dengan panser Anoa. Menurut dia, panser buatan dalam negeri ini punya kualitas bagus. "Dari sisi keamanan dan kenyamanan baik untuk anak buah saya," kata Moeldoko dalam sambutannya. Moeldoko kemudian meninjau panser dan masuk ke dalam kokpit Anoa.
Rencananya, 24 panser ini akan dikirim ke Darfur, Sudan, untuk mendukung misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Guna mendukung misi itu, panser dicat putih dengan logo PBB. (Baca juga: Anoa Ikut Menjaga Hotel Obama)
Direktur Utama PT Pindad Tri Hardjono merasa terhormat bisa memproduksi kendaraan taktis untuk TNI. Dia berjanji akan meningkatkan kualitas dan teknologi untuk alat utama sistem persenjataan TNI. "Besar harapan kami produk kami terus digunakan TNI dan menjadi produk kebanggaan Indonesia," kata Tri dalam sambutannya.
Selanjutnya Panglima TNI dan Dirut PT Pindad meninjau satu per satu panser yang berbaris rapi. Bahkan Moeldoko menyempatkan diri naik ke dalam kokpit Anoa. Sampai saat ini TNI telah membeli 226 Anoa dari Pindad. Panser-panser itu sudah tersebar ke sejumlah wilayah, seperti Kodam III Siliwangi, Kodam Jaya, dan Pasukan Pengamanan Presiden.
INDRA WIJAYA
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Berita terpopuler lainnya:
Gadis 16 Tahun Dibunuh, Tragedi Ade Sara II?
8 Hal Membingungkan Soal Pesawat Malaysia Airlines
CIA: Pilot Malaysia Airlines Mungkin Bunuh Diri