TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah berbalik arah setelah Joko Widodo alias Jokowi resmi diusung menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pengumuman yang disampaikan menjelang sore hari tersebut mendadak membuat rupiah bergerak menguat. Pada pukul 16.30 WIB di pasar mata uang, rupiah naik 28,8 poin (0,25 persen) ke level 11.357. (baca: Jokowi Capres, IHSG Terbang Tinggi)
Analis dari PT Bank Saudara, Rully Nova, mengatakan pencalonan Jokowi sebagai presiden menjadi sentimen positif yang menggerakkan rupiah. Besarnya ekspektasi pasar terhadap figur seorang Jokowi membuat pelaku pasar kembali bersemangat mengakumulasi aset investasi berdenominasi rupiah. “Penguatan rupiah didorong pencapresan Jokowi,” ujarnya, Jumat, 14 Maret 2014.
Namun, disamping faktor pencapresan Jokowi, penguatan rupiah juga disebabkan oleh kondisi fundamental perekonomian dalam negeri yang semakin membaik. Nilai cadangan devisa pada Februari yang naik menjadi US$ 102,74 miliar dan laju inflasi tahunan (year on year) berada di level 7,75 persen membangun optimisme perekonomian Indonesia ke depan terus membaik.
“Selain faktor Jokowi, laju rupiah memang ditopang oleh fundamental perekonomian,” kata Rully.
MEGEL JEKSON
Berita Terkait:
Megawati Tunjukkan Surat Mandat Jokowi Nyapres
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Kenapa Jokowi Nyatakan Jadi Capres di Marunda?