TEMPO.CO, Yogyakarta - Sutradara film Prancis, Tamara Erde, akan meramaikan Like the Unlike Film and Culture Festival Hits Jogjakarta, 16-18 Maret 2014, di Dusun Jogja Village Inn, Yogyakarta. Tamara yang juga penari dan fotografer ternama di Prancis itu akan mempresentasikan karyanya pada malam pembukaan festival tersebut.
Pendiri Like the Unlike Film and Culture Festival Hits Jogjakarta, Ruard Wallis de Vries, mengatakan festival film itu akan memutar tiga film karya Tamara Erde. Satu di antaranya film berjudul Disney Ramalah. Film berdurasi 20 menit ini mengisahkan dunia fantasi untuk anak-anak Palestina. "Karya Tamara banyak bicara tentang kritik terhadap konflik Israel-Palestina yang tak berkesudahan," kata Ruard kepada Tempo, Jumat, 14 Maret 2014.
Tamara adalah artis kelahiran Tel Aviv dan memulai karier pertama kali di Israel. Dia menjadi penari yang banyak mengkritik kebijakan politik Israel terhadap konflik Israel-Palestina. Kritik yang dilakukan Tamara dengan cara menari dan membuat film.
Saat ini Tamara tinggal di Prancis. "Dia seorang artis Prancis terkenal dengan multitalenta," kata Ruard.
Ruard mengatakan Like the Unlike Film and Culture Festival Hits Jogjakarta baru pertama diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun ini. Festival ini mengangkat tema Crossing Borders. "Tema ini ingin mengajak orang melintasi keterbatasan," ujarnya.
Panitia penyelenggara festival, Muhammad Anta Kusuma, mengatakan panitia festival memilih Dusun Jogja Village Inn sebagai tempat festival karena tempat itu eksotis. Ia mengatakan panitia telah mempersiapkan festival film ini sejak dua minggu lalu di Yogyakarta.
Pemilik Jogja Village Inn adalah Amron Paul. Dia juga mantan stylist keluarga Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Pendiri festival film Ruard Wallis de Vries datang ke Jogja Village Inn dua minggu lalu. Ia menantang Amron Paul untuk membuat festival di Yogyakarta. "Amron punya visi mengembangkan kesenian Indonesia," kata Muhammad Anta. Panitia akan membuat pengunjung festival merasa intim di tempat itu. "Kami akan buat tempat ini seperti ruangan dengan layar tancap," kata Muhammad Anta. (Baca: Festival Film Like The Unlike Digelar di Yogya)
Festival film ini digelar di Yogyakarta untuk mendukung seniman muda lokal membangun jejaring dengan seniman internasional. Menurut Muhammad Anta, festival ini ingin meneguhkan seniman terus berkarya dalam keterbatasan. Kegiatan ini sekaligus untuk menghargai sineas muda Indonesia.
Festival ini merupakan bagian dari Unlike Family, yakni festival film dan kebudayaan yang digarap oleh tim sukarelawan internasional. Festival serupa telah berlangsung di banyak negara. Beberapa di antaranya Yunani dan Denmark.
Di Indonesia, festival film ini baru pertama kali gelar. Selain film-film Indonesia, panitia akan memutar film dari sejumlah negara, seperti Prancis, Yunani, Korea, dan Palestina. Salah satu tema film yang ditayangkan seputar isu perempuan. "Film yang tampil tidak populer dan kontroversial," katanya.
SHINTA MAHARANI
Berita Terpopuler
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Festival Film Dunia
Cuit Agnes Monica dan Iwan Fals Soal Asap Riau
Festival Film Like The Unlike Digelar di Yogya
Led Zeppelin Buat Ulang Tiga Album Perdananya