TEMPO.CO, PEKANBARU -- Presiden Suslilo Bambang Yudhoyono menekankan kepada perusahaan pemegang izin Hak Pengelolaan Hutan (HPH) di Riau, agar memberikan bantuan kepada petani kecil berupa peralatan perkebunan untuk mengatasi kebiasaan membakar lahan membuka ladang. Menurut SBY, bantuan tersebut dapat dianggarkan dalam dana Comunity Social Responsibility (CSR) selama dua tahun kedepan.
"Dengan anggaran tersebut, perlu disediakan peralatan bagi petani agar disiplin dalam bercocok tanam, tidak membakar," kata SBY, dalam pertemuan bersama Pimpinan Kepala Daerah dan Pengusaha, di Kediaman Gubernur Riau, Pekanbaru, Ahad, 16 Maret 2014.(baca: Walhi: SBY Telat Atasi Asap Riau)
SBY meminta perusahaan berkordinasi dengan pemerintah daerah Riau menyatukan program tersebut untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan. "Saya ajak saudara jadi bagian dari solusi ini, memecahkan maslah kebakaran lahan berkepanjangan," kata dia.
Kata SBY, pentingnya peralatan perkebunan serta perlengkapan pencegahan kebakaran itu menyusul banyaknya keluhan masyarakat saat ditemui di lokasi kejadian, warga kesulitan memadamkan api karena peralatan yang minim, membakar lahan yang tidak terkontrol membuat api semakin leluasa meluas. "Masyarakat meminta bantuan peralatan pemadam api dan peralatan perkebunan lainnya," kata dia.
Selain itu kata SBY, masyarakat juga meminta agar pihak perusahaan dan pemerintah Riau membuat akses jalan dalam perkebunan untuk mempermudah langkah antisipasi kebakaran.(Baca: Kabut Asap, Tingkat Hunian Hotel di Bukittinggi Anjlok)
Presiden SBY menggelar pertemuan dengan sejumlah Pimpinan kepala daerah dan petinggi perusahaan sesuai memantai titik api di Kabupaten Kampar, dan Kecamatan Minas, Siak. Sebanyak74 perusahaan hadir mendengarkan arahan presiden.
RIYAN NOFITRA