TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan kabut asap di wilayah Riau mengganggu kinerja beberapa kontraktor minyak mentah di kawasan tersebut. (Baca: Produksi Minyak Mentah Anjlok Gara-gara Kabut Asap).
Sedikitnya ada tiga perusahaan minyak yang terkena dampak kabut asap kebakaran hutan yakni PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), PT BOB- Bumi Siak Pusako, dan PT EMP Malacca Strait.
Menurut juru bicara SKK Migas, Handoyo Budi Santoso, gangguan produksi minyak paling tinggi terjadi di wilayah kerja Rokan yang dioperasikan Chevron Pacific. Kualitas udara yang buruk memaksa Chevron untuk melakukan perawatan darurat terhadap sumur North Duri Cogen dan menyebabkan penurunan daya (power shedding) sebesar 70 mega watt (MW). (Baca: Penyebab Asap di Pekanbaru yang Kian Pekat).
Handoyo mengatakan Chevron harus menutup 573 sumur dan 19 unit pompa untuk injeksi air. SKK Migas memperkirakan Chevron kehilangan potensi produksi 8.800 barel minyak per hari (Bph) dari wilayah kerjanya. "Beberapa kegiatan konstruksi dan perawatan fasilitas produksi terpaksa dihentikan karena minimnya jarak pandang di area kegiatan tersebut," kata dia dalam keterangan tertulis, Ahad, 16 Maret 2014.
Menurut Handoyo, Chevron kini menghadapi kenaikan biaya operasional rig karena sampai penundaan operasi pengeboran. Hingga saat ini Chevron sudah menunda pengeboran selama 800 jam dari 15 rig.
Sejak 13 Maret 2014, semua wilayah operasi Chevron Pasific sudah berada dalam kategori merah yang ditunjukkan dengan Indeks Standar Polusi (Pollution Standards Index/ PSI) di atas 500. "Kegiatan pekerja di luar ruangan terpaksa dikurangi dan harus dilakukan secara bergantian untuk menghindari paparan asap," ujarnya. (Baca: Kebakaran Hutan, SBY: Terjadi Lagi, Riau Lagi ).
Selain Chevron Pasific, gangguan operasi juga dialami oleh PT BOB- Bumi Siak Pusako yang mengoperasikan Wilayah Kerja Coastal Plains and Pekan Baru (CPP). Potensi produksi yang hilang akibat gangguan di wilayah kerja CPP mencapai 4 ribu Bph. Kabut asap juga mempengaruhi operasi wilayah kerja Malacca Strait yang dioperasikan PT EMP Malacca Strait. Di ladang ini, potensi kehilangan produksi mencapai 7 ribu Bph.
Secara keseluruhan, SKK Migas memperkirakan kehilangan produksi minyak akibat kabut asap Riau sebesar 12 ribu Bph.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Lainnya
Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dilaporkan Dibajak
Malaysia Airlines Terbang hingga Dekat Perth?
Ruhut: Jokowi Capres, Indonesia Tunggu Kehancuran
Pejabat Malaysia Bantah MH370 Dibajak