TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pilot pesawat Malaysia Airlines diduga bertanggungjawab atas hilangnya pesawat dengan nomor penerbangan MH 370. "Hal itu merujuk dari taktik kucing-kucingan sehingga pesawat menghilang dari radar," kata seorang petugas hukum dan intelejen Amerika Serikat kepada ABC News, Sabtu, 15 Maret 2014.
Sumber ini percaya bahwa hanya orang dengan jam terbang tinggi atau yang berpengalaman yang mampu melakukan manuver itu. Orang ini juga berupaya menghindari radar dengan mematikan transponder pesawat -- yang melaporkan lokasi dan ketinggian pesawat -- pada Sabtu, 8 Maret sekitar pukul 01:20. (Baca: Sistem Komunikasi MH370 Sengaja Dimatikan)
Akan tetapi, pesawat itu sempat terpantau radar militer yang ternyata kembali ke Malaysia dan melintas di atas Semenanjung Malaysia menuju ke Selat Malaka. "Gerakan ini konsisten dengan tindakan disengaja oleh seseorang di dalam pesawat," kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Sabtu, 15 Maret 2014.
Satu pekan ini pejabat Malaysia mencari rekam jejak semua penumpang dan awak pesawat MH 370. Salah satu pejabat mengatakan tak ada indikasi di antara penumpang yang memiliki kemampuan melakukan manuver penerbangan. Selain itu, mereka tidak menemukan hubungan antara penumpang dan kelompok teroris yang selama ini dikenal.
Lebih dari itu, pesawat bisa saja diterbangkan ke daerah padat penduduk jika insiden itu terkait dengan terorisme. Ternyata hal itu tidak dilakukan. Jadi hanya kedua pilot MH 370 yang berkewarganegaraan Malaysia, yang memiliki kemampuan itu. Boleh jadi, ada seseorang yang melakukan kekerasan atau memaksa pilot mengikuti perintahnya.
Pendapat lain diungkapkan ahli penerbangan dan mantan pilot pesawat tempur Korps Marinir Steve Ganyard. Dia mengatakan kemungkinan gerakan-gerakan yang dilakukan pesawat mengindikasikan hal itu dikemudikan oleh pilot amatir yang tidak menggunakan penerbangan di malam hari.
Ganyard mengatakan seseorang mencoba menerbangkan pesawat tanpa lampu atau cakrawala yang bisa membuat putaran acak, yang tampaknya untuk mengelak, tapi itu hanya kebetulan. "[Boleh jadi pembajak] memberitahu pilot 'turn transponder off ' dan menempelkan pistol di ke kepala sang pilot," kata Ganyard. "Mereka mengumumkan untuk terbang ke arah laut dan berharap melihat daratan."
Ganyard mencatat bahwa para pembajak pesawat United Flight 93 pada peristiwa 11 September, menaikkan dan menurunkan ketinggian pesawat dengan maksud menghentikan penumpang yang menyerbu kokpit pesawat.
Polisi Malaysia telah mengunjungi kediaman Kapten Zaharie Ahmad Shah, 53 tahun, pilot pesawat yang hilang. Shah yang menikah dan memiliki tiga anak yang beranjak remaja, memiliki 18.000 jam terbang. Dia memiliki alat simulator penerbangan Boeing 777 di rumahnya. Selama dua jam polisi menggeledah rumah kapten pesawat ini. Kopilot adalah Fariq Abdul Hamid, 27 tahun yang bergabung dengan Malaysia Airlines pada tahun 2007 dan memiliki 2.000 jam terbang. (Baca: 4 Teori Hilangnya Malaysia Airlines)
ABCNEWS | UNTUNG WIDYANTO
Terpopuler:
Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dilaporkan Dibajak
Malaysia Airlines Terbang hingga Dekat Perth?
Pejabat Malaysia Bantah MH370 Dibajak