TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Intelijen Amerika Serikat menilai waktu dan posisi untuk menghilangkan pesawat Malaysia Airlines MH370 adalah tepat. Lokasi yang berada di perbatasan Malaysia dan Vietnam dianggap sebagai lokasi yang pas bagi penghuni kokpit untuk menghilangkan diri.
'Itu posisi yang sempurna untuk mulai menghilang," kata seorang pejabat intelijen AS seperti dilansir CNN, Minggu, 16 Maret 2014. (Baca: Vietnam Hentikan Pencarian Malaysia Airlines)
Intelijen AS ikut menyelidiki peristiwa Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu dini hari, 8 Maret 2014. Seperti Kepolisian Malaysia, mereka juga memfokuskan penyelidikan terhadap pilot dan copilot pesawat. Intelijen AS juga cenderung untuk memeriksa para ‘penghuni kokpit’ pesawat.
Intelijen itu menjelaskan, komunikasi terakhir antara kokpit dengan pengawas penerbangan di Kuala Lumpur dilakukan sebelum melewati perbatasan Vietnam. Adapun komunikasi dengan pengawas penerbangan Vietnam belum dilakukan.
Kondisi itu, kata pejabat tadi, memungkinkan pesawat memiliki waktu untuk mematikan perangkat komunikasinya. Setelah itu, pesawat juga bisa saja dengan mudah berubah rute dari yang direncanakan semula. (Baca :Sinyal Malaysia Airlines Masih Ada 6 Jam Setelah Hilang)
Dugaan itu makin kuat setelah Perdana Menteri Najib Razak menyatakan radar militer mendapatkan citra bahwa pesawat bergerak ke arah barat. Radar itu mendeteksi pesawat bergerak menuju Teluk Benggala dan Samudera Hindia.
Dalam laporan intelijen AS, dugaan awal yang menyebutkan bahwa pesawat itu dibajak juga cukup beralasan. Alasannya, pergerakan pesawat setelah hilang dari radar itu dalam kondisi terkontrol.
Pergerakan pesawat ke arah Samudera Hindia itu juga disebut berada dalam ketinggian yang stabil. Hal itu juga memunculkan prediksi bahwa pesawat memang mengalami kecelakaan dan itu terjadi akibat kehabisan bahan bakar.
CNN | DIMAS SIREGAR