TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan satelit Terra dan Aqua tidak menemukan titik api di sejumlah wilayah Riau. Api di sejumlah titik yang menjadi sumber asap dalam satu bulan terakhir diperkirakan padam akibat guyuran hujan deras. Setelah asap berkurang, jarak pandang menjadi 6.000 meter. "Pantauan satelit tidak ada titik api hari ini, jarak pandang cukup normal," kata analis dari BMKG Pekanbaru, Agus Widodo, kepada Tempo, Senin, 17 Maret 2014.
Menurut Agus, ada potensi hujan yang sangat tinggi di sejumlah titik api di sebelah utara wilayah Riau seperti Rupat, Dumai, Bengkalis, dan Siak. Beberapa wilayah Riau seperti Pekanbaru, Pelalawan, dan Kampar juga diguyur hujan sore ini. "Tingginya potensi hujan disebabkan ada pergerakan matahari mendekati garis khatulistiwa. Puncak hujan diprediksi awal April nanti," kata Agus. (Baca: SBY Sebut Kebakaran Lahan di Riau Ulah Masyarakat)
Kepala Bidang Informasi Pusat Pengelolaan Ekologi Regional Sumatera Ilham Hakim mengatakan kualitas udara di sejumlah wilayah Riau berangsur membaik. Hujan deras yang beberapa kali mengguyur Riau dalam dua hari terakhir berhasil mengurangi asap. "Asap sudah berkurang signifikan, kualitas udara mulai membaik," kata Ilham.
Namun, kata Ilham, dua wilayah masih diselimuti asap, yakni Siak dan Perawang, dengan indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada angka 500 Psi, atau berbahaya.
Adapun wilayah yang sudah berada dalam kategori sedang atau sehat yakni Pekanbaru (70 Psi atau sedang), Rumbai (60 Psi atau sedang), Minas (55 atau sedang), Libo (71 Psi atau sedang), Bangko (96 Psi atau sedang), Dumai (63 Psi atau sedang), Duri Camp (26 atau sehat), Duri Field (23 Psi atau sehat) dan Kampar (37 Psi atau sehat).
Data Dinas Kesehatan Riau menyebutkan asap dalam sebulan terakhir mengakibatkan 56.228 warga Riau menderita penyakit akibat terpapar asap. Sebanyak 49.128 jiwa terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Kemudian radang paru-paru (pneunomia) menyerang 913 jiwa, asma (1.891jiwa), iritasi kulit (2.502 jiwa), dan iritasi mata (1.794 jiwa). (Baca: Walhi: SBY Telat Atasi Asap Riau)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Said Saglul mengaku sudah membentuk satgas kesehatan masyarakat sesuai dengan perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia juga menyatakan telah mendiirkan posko kesehatan di setiap wilayah untuk melayani warga yang kesehatannya terganggu setelah terpapar asap. Masyarakat tidak dipungut biaya ketika berobat. "Siapa pun masyarakat yang menderita pernyakit akibat asap, silahkan berobat ke posko yang sudah tersedia, gratis," ujarnya.
RIYAN NOFITRA
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...
Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka
Prabowo Sempat Dilarang Berikan Topi ke Kader
Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis