TEMPO.CO, Jakarta - Majunya Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak mendapatkan dukungan dari sebagian warga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Misalnya saja Udin, warga Blok Baronang, Cluster A Rusunawa Marunda. (Cara-cara Ini yang Menggerus Efek Jokowi).
"Seharusnya Pak Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta baru kemudian nyapres," ujar pria 50 tahun itu, Senin, 17 Maret 2014. (Efek Jokowi, Indeks Saham Menguat Senin Pagi).
Udin khawatir berbagai masalah Jakarta tidak akan terurus setelah Jokowi menjadi presiden. Apalagi banjir dan macet masih menghantui Jakarta. "Masalah di rusun juga masih banyak, seperti soal jual-beli unit rusun sewa," kata Udin. (Demokrat DKI Sebut Jokowi Belum Saatnya Jadi Capres).
Protes senada diungkapkan Gatot, 44 tahun, warga Blok 8 Cluster B Rusunawa Marunda. Ia melihat pencalonan ini menegaskan bahwa Jokowi tidak total dalam memperbaiki kondisi Jakarta. Kinerja Jokowi yang terlihat sejauh ini baru normalisasi permukiman kumuh dan relokasi warga. "Saya bingung Pak Jokowi ini totalitasnya di mana. Kami sebagai warga butuh pertanggungjawaban atas janji-janjinya," kata Gatot. (Gerindra di DPRD DKI: Kerjaan Jokowi Tidak Beres).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo resmi dijagokan sebagai calon presiden dari PDIP pada pekan lalu. Semenjak itu, berbagai serangan dan dukungan meluncur kepadanya. (Disindir Prabowo, Jokowi: Malah Jadi Panas...).
ISTMAN MP
Terpopuler:
Kriteria Pendamping Ahok Menurut Jokowi
Polisi Ringkus Tersangka Penipuan 6 Mobil Rental
Gerindra di DPRD DKI: Kerjaan Jokowi Tak Beres